Contoh Studi Kasus PPG Prajabatan 2024

Contoh Studi Kasus PPG Prajabatan 2024

Terkini | inews | Selasa, 17 September 2024 - 18:28
share

JAKARTA, iNews.id - Contoh studi kasus PPG Prajabatan menarik untuk dibahas. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan adalah program pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Nonkependidikan yang memiliki minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh.

Program ini diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan dan bertujuan untuk menghasilkan guru profesional yang memiliki sertifikat pendidik.

Dilansir iNews.id dari laman Kemendikbud RI, PPG Prajabatan mencakup pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, serta bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mencetak guru-guru yang berkompeten, adaptif, kreatif, dan inovatif.

Contoh Studi Kasus PPG Prajabatan 2024

Pendahuluan

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon guru melalui berbagai kegiatan akademik, termasuk penyusunan laporan studi kasus. Berikut adalah contoh studi kasus PPG Prajabatan 2024 yang berbeda dan dapat dijadikan referensi.

Deskripsi Studi Kasus

Judul: Peningkatan Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SD Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Proyek di SDN 15 Jakarta

Latar Belakang: Siswa kelas V di SDN 15 Jakarta menunjukkan kesulitan dalam menulis karangan. Mereka sering mengalami kebingungan dalam mengembangkan ide, menyusun kalimat, dan menggunakan tata bahasa yang benar. Hal ini berdampak pada rendahnya nilai ujian menulis dan kurangnya minat siswa dalam kegiatan menulis.

Analisis Situasi: Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru, ditemukan beberapa faktor penyebab kesulitan menulis pada siswa:

Metode pembelajaran yang kurang variatif: Guru cenderung menggunakan metode ceramah dan latihan menulis yang monoton, tanpa memberikan variasi aktivitas yang menarik.
Kurangnya media pembelajaran yang mendukung: Siswa tidak memiliki akses yang memadai terhadap media pembelajaran yang dapat membantu mereka dalam menulis, seperti buku panduan menulis atau aplikasi penulisan.
Minimnya latihan menulis kreatif: Siswa jarang diberikan tugas menulis yang menantang kreativitas mereka, sehingga mereka kurang terbiasa mengembangkan ide-ide baru.
Kurangnya umpan balik konstruktif: Guru jarang memberikan umpan balik yang mendetail dan membangun, sehingga siswa tidak mengetahui kesalahan mereka dan cara memperbaikinya.
Alternatif Solusi: Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan beberapa alternatif solusi:

Menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning): Siswa diajak untuk membuat proyek menulis, seperti membuat buku cerita, majalah kelas, atau blog. Pendekatan ini akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.
Menggunakan media pembelajaran digital: Guru dapat memanfaatkan aplikasi penulisan seperti Google Docs atau Grammarly untuk membantu siswa dalam menulis dan memperbaiki kesalahan tata bahasa.
Memberikan tugas menulis kreatif secara rutin: Guru dapat memberikan berbagai jenis tugas menulis, seperti menulis cerita pendek, puisi, atau artikel, untuk melatih kreativitas siswa.
Memberikan umpan balik yang konstruktif: Guru memberikan umpan balik yang mendetail dan membangun, serta memberikan saran perbaikan yang spesifik untuk setiap kesalahan yang ditemukan.


Kesimpulan

Studi kasus ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan media pembelajaran digital dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dengan menerapkan solusi yang diusulkan, diharapkan siswa dapat lebih terampil dan termotivasi dalam kegiatan menulis.

Contoh studi kasus PPG Prajabatan ini menunjukkan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selamat berjuang dan sukses selalu dalam perjalanan menjadi guru profesional!

Topik Menarik