Momen Bersejarah AHY Serahkan 505 Sertifikat Tanah ke Eks Pejuang Timor Timur

Momen Bersejarah AHY Serahkan 505 Sertifikat Tanah ke Eks Pejuang Timor Timur

Terkini | inews | Sabtu, 14 September 2024 - 22:40
share

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sertifikat tanah kepada warga eks pejuang Timor Timur di Desa Oebola Dalam, Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (14/9/2024). Sebanyak 505 sertifikat diserahkan secara langsung oleh AHY kepada warga eks pejuang Timor Timur.

"Kami menyerahkan sertifikat hak milik kepada masyarakat eks pejuang Timor-Timur yang tentunya sejak 25 tahun lalu mengharapkan mendapatkan kepastian hukum hak atas tanah setelah masyarakat memilih tetap bersama NKRI. Ini menjadi momen bersejarah karena setelah hidup dalam keterbatasan kini masyarakat bisa hidup jauh lebih baik di lahan yang dipersiapkan," kata AHY dalam keterangannya, Sabtu (14/9).

AHY menjelaskan sebanyak 2.100 bidang tanah dan sertifikat diserahkan kepada warga eks pejuang Timor-Timur. Namun sementara baru sebanyak 505 sertifikat tanah diserahkan.

Menurutnya, penyerahan sertifikat tanah ini menunjukkan pemerintah dan negara hadir memperjuangkan hak warga.

"Ini menunjukkan pemerintah dan negara untuk memperjuangkan hak masyarakat eks pejuang Timor Timur walaupun membutuhkan waktu cukup lama karena memang permasalahan tidak sederhana, banyak hal yang dipersiapkan ada sambutan termasuk testimoni dari Ketua Umum Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur, Eurico Guterres," katanya.

Selain itu, dia menyebut penanganan masalah tanah perlu dilakukan secara serius. Dia akan melanjutkan program reforma agraria sebagai atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan transisi ke pemerintahan Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.

"Pesannya setelah mendapat sertifikat tolong dijaga dengan baik ini sesuatu yang berharga dan dipergunakan dengan sebaik mungkin. Mudah-mudahan nanti pada saatnya ini bisa membawa peningkatan kesejahteraan, selain urusan keadilan dan kehormatan mereka tetap memilih NKRI dan merah putih sepatutnya negara juga memperjuangkan nasib dan masa depannya," katanya.

Topik Menarik