Update Penggabungan BUMN Karya, Waskita Tak Lagi Ambil Proyek Tol
JAKARTA - Kementerian BUMN mengungkapkan progres penggabungan BUMN Karya. Rencananya dari 10 perusahaan di sektor infrastruktur, akan dijadikan 4 perusahaan saja.
"(Proses penggabungan BUMN Karya) Belum, masih proses," ujarnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Minggu (8/9/2024).
Pria yang akrab disapa Tiko mengungkapkan salah satu yang akan digabung misal PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dengan PT Hutama Karya (Persero). Kedua perusahaan tersebut akan dijadikan 1 yang akan menggarap proyek-proyek jalan atau jalan tol.
Sementara itu untuk Waskita Karya, Tiko mengatakan, tidak akan mengambil atau mengikuti proyek-proyek lelang di jalan tol. Khususnya proyek yang sifatnya penugasan pemerintah, sebab akan diberikan langsung kepada Hutama Karya (HK).
"Memang mereka (Waskita Karya) tidak akan mengambil (proyek) tol lagi. Dulu kan memang mereka di tol. Nah ke depan mereka tidak akan ambil tol baru, untuk tol, penugasan (Pemerintah), semua ada di HK," tambahnya.
Supian Suri Sindir Wali Kota dan Wakil Tak Hadir Saat Presiden Resmikan Tol Cinere, Komunikasi Lemah
Adapun dalam kajian Kementerian BUMN, penggabungan perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur dilakukan karena jumlah BUMN Karya tergolong cukup banyak atau mencapai 10 perusahaan. Jumlah itu bahkan di luar dari perseroan yang ditangani PPA/Danareksa.
Usai merger, Kementerian akan membuat segmentasi berdasarkan fokus bisnis perusahaan. Misalnya, BUMN Karya yang ahli (expertise) di jalan tol, perumahan, pembangunan kilang minyak, dan sektor lainnya.