Pasar Mobil Listrik Lesu, Produsen Ramai-Ramai Ubah Target

Pasar Mobil Listrik Lesu, Produsen Ramai-Ramai Ubah Target

Terkini | okezone | Sabtu, 7 September 2024 - 19:21
share

JAKARTA - Penjualan kendaraan listrik global, baik bertenaga listrik sepenuhnya maupun plug in hybrid (PHEV) melambat. Hal ini membuat para produsen mobil ramai-ramai merevisi target mereka mengenai mobil listrik.

Penjualan mobil listrik naik 20 pada paruh pertama tahun 2024. Ini lebih lambat dari yang diharapkan, menurut data dari firma riset pasar Rho Motion. Sementara Eropa hanya mengalami pertumbuhan 1 pada periode yang sama.

Penjualan mobil listrik hybrid, yang dipandang sebagai jembatan pembakaran penuh dan listrik penuh, sementara telah meningkat.

Para produsen mobil ini baru-baru ini menurunkan ekspektasi mereka mengenai mobil listrik. Berikut ulasannya, sebagaimana melansir Reuters, Sabtu (7/9/2024) :

Toyota

Produsen mobil terbesar di dunia berencana untuk memproduksi 1 juta EV pada 2026, dibandingkan dengan target penjualan yang diumumkan sebelumnya sebesar 1,5 juta. Itu sebagaimana dilaporkan harian bisnis Nikkei melaporkan pada 6 September.

Toyota mengatakan dalam sebuah pernyataan, tidak ada perubahan pada niatnya untuk memproduksi 1,5 juta EV per tahun pada 2026 dan 3,5 juta pada 2030. Namun, dikatakan angka-angka tersebut bukanlah target, tetapi tolok ukur bagi para pemegang saham.


Volvo

Pada 4 September 2024, pabrikan mobil Swedia itu membatalkan targetnya untuk menggunakan kendaraan listrik sepenuhnya pada 2030. Mereka berharap untuk tetap menawarkan beberapa model hybrid.

Volvo menargetkan 90-100 mobil yang terjual pada tahun 2030 menjadi EV murni atau plug ini hybrid, sementara 10 sisanya adalah mild hybrid.

Volkswagen

Pabrikan mobil terbesar di Eropa berdasarkan penjualan belum mengubah targetnya pada 2030 untuk kendaraan listrik, yaitu mencapai 70 dari penjualan di Eropa dan 50 di AS dan China, meskipun telah berulang kali memperingatkan tentang melambatnya permintaan.

Namun, Kepala Teknologi Grup Volkswagen mengatakan pada Agustus bahwa rencana pembangunan pabrik baterai VW tidak ditetapkan dan bergantung pada permintaan kendaraan listrik.

Ford

Ford pada Agustus menurunkan porsi belanja modal tahunan yang direncanakan untuk kendaraan listrik murni menjadi sekitar 30 dari 40. Hal ini mengingat semakin meningkatnya penekanannya pada kendaraan hybrid. Ford mengatakan, mereka menghentikan rencana SUV listrik dan menunda versi listrik baru dari truk pikap terlarisnya.

Porsche

Pabrikan mobil premium Jerman tersebut pada bulan Juli mengurangi ambisi kendaraan listriknya. Perusahaan menyatakan mereka hanya dapat mencapai tujuan yakni penjualan kendaraan listrik murni sebesar 80 pada tahun 2030 jika permintaan dan perkembangan di sektor kendaraan listrik menjaminnya.

Renault

Pada awal 2022, CEO Luca De Meo mengarahkan agar semua penjualan merek Renault menjadi sepenuhnya bertenaga listrik pada tahun 2030, tetapi dua tahun kemudian target tersebut berubah ketika CEO merek Fabrice Cambolive mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ANE bahwa Renault melihat strategi ganda dengan EV dan mobil bermesin pembakaran dalam untuk 10 tahun ke depan, yaitu setelah tahun 2030.

Pada bulan Juli, De Meo juga menyatakan keraguannya atas jadwal untuk sepenuhnya mengalihkan produksi Eropa ke EV.

General Motors

Pada Juni, GM memangkas perkiraan produksi kendaraan listriknya untuk tahun 2024 dan pada bulan Juli menolak untuk menegaskan kembali perkiraannya untuk memproduksi 1 juta kendaraan listrik di Amerika Utara pada akhir tahun 2025.

Mercedez-Benz

Pabrikan mobil mewah Jerman tersebut mengatakan pada bulan Februari bahwa penjualan kendaraan listrik, termasuk hybrid, akan mencapai hingga 50 dari total penjualan pada 2030, lima tahun lebih lambat dari perkiraannya pada 2021.

Pabrikan tersebut juga telah memperlambat rencana kapasitas sel baterainya karena permintaan kendaraan listrik tidak meningkat.

Bentley

Bentley telah menargetkan jajaran kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2030, tetapi pada bulan Maret CEO saat itu Adrian Hallmark mengatakan kendaraan hibrida kemungkinan masih akan dijual setelah itu.

Aston Martin

Pabrikan mobil Inggris tersebut pada bulan Februari menunda peluncuran kendaraan listrik pertamanya karena permintaan yang rendah.

Topik Menarik