ITB Kolaborasi dengan Poltekkes Gorontalo, Edukasi Penggunaan Obat di Boalemo
BOALEMO, iNews.id - Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan edukasi menyentuh daerah 3T ini diadakan di Puskesmas Botumoito, Jalan Trans Sulawesi, Botumoito, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.
Kegiatan yang dibuka Dosen Sekolah Farmasi ITB Bhekti Pratiwi ini diikuti 35 kader kesehatan untuk memahami penggunaan obat yang baik dan benar terkait prosedur dagusibu singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan dan buang obat sesuai peruntukkannya. Tujuan dari dagusibu meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan dan pengawasan penggunaan obat.
Edukasi ini digelar dengan konsep focus group discussion (FGD) oleh lima fasilitator yang terdiri atas mahasiswa Sekolah
Farmasi ITB, mahasiswa D3 Keperawatan dan Alumni D3 Farmasi Poltekkes Gorontalo. Materi yang dibagikan soal pemaparan mengenai bagaimana cara menyimpan dan membuang obat yang baik dan benar dengan media berupa komik.
Kader diberikan tugas untuk membaca komik selama kurang lebih 15 menit kemudian dilanjutkan sesi diskusi bersama para fasilitator. Edukasi tidak selesai hanya kepada kader kesehatan saja, namun yang paling penting justru tindak lanjut berupa kampanye kepada tetangga atau keluarga terdekat.
Kader diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar tempat tinggal masing-masing dengan media yang telah diberikan. Untuk mengetahui keberhasilan kampanye para kader, mereka dibekali lembar tes awal dan tes akhir yang akan dikerjakan masyarakat.
Kepala Puskesmas Gorontalo, Israhmawaty Saripi mengatakan, edukasi ini disambut antusiasme kader Puskesmas Botumoito.
"Saya merasa senang dan berterima kasih kepada pihak terkait terutama sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung yang telah bekerja sama dengan Poltekkes Gorontalo dalam upaya pemberian edukasi kepada ibu-ibu kader kesehatan," ujarnya dikutip dari laman ITB, Rabu (28/8/2024).
Melalui kegiatan ini, kompetensi kader kesehatan di puskesmas diharapkan dapat berkembang dan bila perlu dilatih untuk dibina kembali.
