Penuh Tantangan, Industri Musik Harus Terus Berinovasi agar Tetap Bertahan di Era Digital

Penuh Tantangan, Industri Musik Harus Terus Berinovasi agar Tetap Bertahan di Era Digital

Terkini | inews | Rabu, 21 Agustus 2024 - 21:45
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ikut mengenang sosok Mas Yos melalui Focus Group Discussion (FGD). Dalam forum diskusi ini, sosok Mas Yos memainkan peran kunci dalam menemukan dan mengembangkan bakat seni sejumlah musisi dan penyanyi di Indonesia.

Sosok bernama lengkap Komodor Muda (Pur) R Suyoso Karsono itu menjadi pelopor pendirian industri musik rekaman dan stasiun radio swasta niaga pertama di Indonesia. Selain itu, Mas Yos juga dikenal sebagai pendiri Radio Elshinta jalur AM dan Radio Suara Irama Indah di jalur FM Stereo.

Dalam FGD itu hadir pula Puteri Mas Yos Elshinta Suyoso. Dia berharap FGD tersebut tak hanya membahas sejarah, tapi bagaimana disrupsi teknologi memengaruhi keberlanjutan industri musik di era digital.

Dengan mengulas peran pionir seperti Mas Yos dan dampak disrupsi teknologi, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih jauh dan mendalam tentang bagaimana industri ini dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman, kata Elshinta, di sela-sela FGD.

Sekadar informasi, sejarah industri musik di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran penting Irama Records yang didirikan pada 1951 sebagai studio rekaman berlabel pertama di Indonesia. Irama Records menjadi pelopor dalam industri rekaman piringan hitam moderen dari shellac ke vinyl yang mewarnai dunia musik Indonesia.

Studio rekaman ini tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya penyanyi dan musisi berbakat, tapi juga penyebaran musik lokal ke seluruh penjuru nusantara, bahkan mancanegara.

Keberadaan ketiga studio rekaman yang dibangunnya, seperti Irama Records, J&B, dan Elshinta Records mencerminkan bagaimana industri musik Indonesia berkembang, dan bagaimana tata kelola industri tersebut diatur dengan tertib pada masa itu.

Menurut Elshinta, masa depan industri musik dan radio di Indonesia juga akan dipengaruhi oleh bagaimana para pelaku industri ini beradaptasi dengan disrupsi teknologi.

Tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan relevansi di tengah perubahan pola konsumsi dan persaingan dengan platform digital yang semakin dominan. Radio, misalnya, harus menemukan cara untuk tetap relevan di era di mana informasi dan hiburan dapat diakses kapan saja dan di mana saja, tuturnya.

Sementara itu, Elshinta menilai, industri musik perlu terus berinovasi dalam hal distribusi, promosi, dan manajemen artis untuk tetap bertahan dan berkembang di era digital.

Perkembangan teknologi informasi dan munculnya platform digital seperti media sosial dan Over The Top (OTT) juga telah mengubah pola konsumsi musik dan media di Indonesia.

Generasi baru yang lebih akrab dengan teknologi ini mulai meninggalkan media konvensional seperti radio, yang sebelumnya menjadi sumber utama hiburan dan informasi.

Topik Menarik