Profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Karier Politik dari DPRD Beltim hingga Gubernur DKI

Profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Karier Politik dari DPRD Beltim hingga Gubernur DKI

Terkini | inews | Rabu, 21 Agustus 2024 - 17:30
share

JAKARTA, iNews.id - Profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menarik diketahui. Namanya kembali mencuat terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta pada November mendatang.

Basuki Tjahaja Purnama merupakan tokoh politik Indonesia yang telah meninggalkan jejak yang dalam di pemerintahan. Latar belakang kariernya penuh warna sejak menjabat wakil gubernur hingga gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo (Jokowi).

Profil Basuki Tjahaja Purnama

Ahok lahir di Belitung pada 29 Juni 1966 sebagai anak sulung dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing, keturunan Tionghoa. Bersama tiga adiknya, Ahok menghabiskan masa kecil di Desa Gantung, Belitung Timur, sampai menyelesaikan pendidikan SMP. Setelah itu, dia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah.

Pendidikan dan Karier Awal

Ahok menempuh pendidikan di Universitas Trisakti dan meraih gelar sarjana di bidang teknik geologi pada 1989. Setelah itu, dia melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) di Universitas Prasetiya Mulya. Setelah menyelesaikan studinya, Ahok kembali ke Belitung Timur untuk mengelola bisnis keluarga di sektor pertambangan. Namun, dia merasa terpanggil untuk terjun ke dunia politik.

Karier Politik

Ahok memulai karier politiknya pada 2004 sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur. Setahun kemudian, pada 2005, dia terpilih menjadi Bupati Belitung Timur. Selama menjabat bupati, Ahok dikenal karena upayanya memberantas korupsi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan yang mengutamakan transparansi membuatnya dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan progresif.

Karier Tingkat Nasional: DPR RI dan Wakil Gubernur DKI

Pada 2009, Ahok terpilih sebagai anggota DPR RI melalui Partai Golkar. Dia fokus pada isu-isu reformasi birokrasi dan anti-korupsi. Pada 2012, dia bergabung dengan Partai Gerindra dan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka memenangkan Pilkada DKI Jakarta pada 2012.

Gubernur DKI Jakarta

Setelah Jokowi menjadi Presiden pada 2014, Ahok diangkat menjadi gubernur. Dia melanjutkan upaya reformasi birokrasi dan memperkenalkan sistem e-Budgeting untuk memastikan transparansi anggaran. Ahok juga fokus pada perbaikan pelayanan publik dan penanggulangan masalah banjir serta kemacetan di Jakarta.

Gaya kepemimpinannya yang langsung dan blak-blakan sering kali menimbulkan kontroversi.

Kasus Penodaan Agama (2016)

Pada September 2016, Ahok menjadi sorotan karena pernyataannya yang mengutip ayat Al-Qur'an dalam pidato. Pernyataannya dianggap menghina agama oleh banyak kelompok yang memicu protes besar-besaran.

Setelah proses hukum yang panjang, Ahok dijatuhi hukuman 2 tahun penjara pada Mei 2017 dan menjalani hukuman di Rutan Mako Brimob, Depok, hingga dibebaskan pada Januari 2019.

Karier Setelah Penjara

Setelah bebas, Ahok memutuskan tidak terlibat langsung dalam politik elektoral dan lebih fokus pada kegiatan sosial serta bisnis. Pada akhir 2019, dia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), di mana dia bertanggung jawab untuk mengawasi reformasi tata kelola perusahaan demi meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Ahok sebelumnya menikah dengan Veronica Tan dan memiliki tiga anak. Namun, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian pada 2018. Kemudian, Ahok menikah dengan Puput Nastiti Devi pada 2019 dan dikaruniai seorang anak.

Pengaruh dan Warisan hingga 2024

Hingga 2024, Ahok tetap menjadi salah satu tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Gaya kepemimpinannya yang tegas dan integritasnya dalam memerangi korupsi terus menginspirasi banyak orang. Meskipun tidak lagi aktif dalam politik praktis, Ahok terus memainkan peran penting dalam dunia bisnis dan sosial di Indonesia.

Demikian profil Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dari masa kecil di Belitung hingga karier politik dan pemerintahan di Jakarta. Kehadirannya di dunia politik memberi warna tersendiri bagi dinamika demokrasi Indonesia.

Topik Menarik