5 Contoh Nun Taukid Tsaqilah dan Khofifah serta Cara Membacanya

5 Contoh Nun Taukid Tsaqilah dan Khofifah serta Cara Membacanya

Terkini | okezone | Selasa, 20 Agustus 2024 - 14:16
share

KETAHUI 5 contoh nun taukid tsaqilah dan khofifah serta cara membacanya berikut ini. Nun taukid dan khofifah termasuk ilmu shorof, salah satu cabang dalam ilmu tata bahasa Arab yang membahas permasalahan bentuk suatu kalimat atau kata, baik tentang perubahan bentuk, penambahan huruf, susunan huruf yang membentuk kata.

Nun taukid sendiri terbagi menjadi dua, yakni nun taukid tsaqilah (nun bertasydid) dan nun taukid khofifah (nun sukun).

Dikutip dari Medium , Selasa (20/8/2024), nun taukid merupakan salah satu 'amil yang dapat masuk pada fi'il yang selain dari menunjukkan terhadap zaman (masa lampau) dan (yang sedang terjadi), yaitu terhadap fi'il amar dan fi'il mudori' yang menunjukkan terhadap zaman (yang akan terjadi).

Nun taukid terbagi menjadi dua bagian, yaitu tsaqilah dan khofifah.

1. Nun taukid tsaqilah

Nun taukid tsaqilah merupakan nun taukid yang mempunyai harokat. Adapun harokatnya adalah fathah ketika masuk pada fi'il yang selain dari tatsniyah dan jama' muannats, dan kasroh ketika masuk pada fi'il tatsniyah serta jama' muannats.

2. Nun taukid khofifah

Nun taukid khofifah adalah nun taukid yang tidak mempunyai harokat atau disukunkan. Berbeda halnya dengan nun taukid tsakilah yang akan barharokat kasroh ketika masuk pada fi'il tatsniyah dan jama' muannats, nun taukid tsakilah justu tidak masuk pada kedua jenis fi'il ini.

Dilansir laman Ardyfirstx.wordpress , kedua nun tersebut terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

Pada ayat tersebut terdapat dua nun taukid, yaitu nun taukid tsaqilah pada fi'il dan nun taukid khofifah pada fi'il . Nun taukid khofifah pada ayat di atas ditulis dengan bentuk tanwin.

Berikut ini beberapa hukum disandarkannya nun taukid pada fi'il mudhori':

1. Apabila disandarkan pada isim dhohir atau isim dhomir untuk mufrod mudzakkar, maka difathah akhirnya, sebab bersambungnya nun dengannya, dan tidak ada penghapusan baik fiil shahih maupun mutal, contohnya:

2. Apabila disandarkan pada dhomir itsnain, maka dihapus nun tanda rofa' sebab bertemu 3 nun berturut-turut, kemudian dikasrah nun taukid agar menyerupai nun rofa', contohnya:

Asalnya kemudian dihapus nun rofa' (nun yang terletak setelah alif itsnain) sebab bertemu 3 nun, maka i'robnya fi'il mudhori marfu' dengan nun yang dihapus.

3. Apabila disandarkan pada wawu jama'ah, maka dihapus nun jika fiilnya shahih, sebab bertemu 3 berturut-turut dan dihapus juga wawu jamaah sebab bertemu dua sukun, contohnya:

Asalnya dihapus nun rofa jadilah kemudian dihapus wawu jamaah sebab bertemu dua sukun, yaitu sukun pada wawu dan nun tasydid.

Apabila fiilnya naqis baik ain fiilnya dhommah atau kasrah, maka dihapus lam fiilnya, contohnya:

Asalnya kemudian disukun wawu dan ya sebab tsiqol, kemudian dihapus lam fiilnya yaitu wawu dan ya, jadilah kemudian masuk nun tsaqilah, maka dihapus wawu jamaah sebab bertemu dua sukun (sukun pada wawu jamaah dan nun tasydid)

Didhommah huruf sebelum nun, sebagai penunjukkan atas huruf yang dibuang.

Apabila ain fiilnya fathah, maka dihapus lam fiil saja, dan tetap difathah apa yang sebelumnya (huruf sebelum lam fiil), kemudian diharakati wawu jamaah dengan dhommah, contohnya:

Asalnya kemudian dihapus alif dan nun rofa, sebab bertemu dua sukun, jadilah kemudian didhommah wawu jamaah.

4. Apabila disandarkan pada ya mukhotobah, maka dihapus ya dan nun, kemudian mengkasrah huruf sebelum nun, contohnya:

Apabila fiilnya naqish dan ain fiilnya fathah, maka ditetapkan ya dan diharakati kasrah, contohnya :

5. Apabila disandarkan pada nun inats, maka ditambahkan alif diantara nun inats dan nun taukid, kemudian dikasrah nun taukid sebab terletak setelah alif, contohnya:

Untuk fiil amr maka ketentuannya sama dengan fiil mudhori, contohnya:

Topik Menarik