Aksi Kamisan Desak Pemecatan Kapolrestabes Semarang di Depan Mapolda Jateng
SEMARANG, iNewsSragen.id - Massa Aksi Kamisan menggelar demonstrasi di depan Markas Polda Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (12/12/2024) sore. Mereka menuntut pencopotan Kombes Pol Irwan Anwar dari jabatannya sebagai Kapolrestabes Semarang, dengan tuduhan keterlibatan dalam obstruction of justice terkait kasus penembakan siswa SMK Negeri 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy (17).
Tuntutan Massa
Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Fathul Munif, menuduh Kapolrestabes Semarang terlibat aktif dalam tindakan yang mencederai hukum dan nilai kemanusiaan.
“Dia terlibat aktif melakukan fitnah, melanggar etik, melanggar norma, dan melanggar nilai kemanusiaan,” tegas Munif.
Aksi ini juga mengecam langkah kepolisian yang dianggap berupaya menutupi kesalahan Aipda Robig Zaenudin, anggota Satuan Resnarkoba Polrestabes Semarang, yang menembak tiga siswa SMK, salah satunya Gamma, hingga meninggal dunia. Massa menuntut evaluasi besar-besaran terhadap institusi Polri, mengingat kasus kekerasan oleh anggota kepolisian terhadap masyarakat sipil dinilai semakin marak.
“Kami melihat persoalan ini bukan sekadar soal oknum, tapi sudah menjadi kerusakan struktural dalam tubuh kepolisian,” ujar Munif.
Dalam pantauan di lokasi, massa aksi membawa payung hitam dan membentangkan poster-poster dengan tulisan seperti “Robig Tidak Bercerita Tiba-Tiba Tembak Siswa,” “Hukum Berat Polisi Pembunuh,” dan “Usut Pelaku Fitnah.” Mereka bergantian berorasi dengan pengeras suara, sementara polisi berseragam dan berpakaian preman berjaga di sekitar lokasi.
Annisa, salah satu orator, mengecam tindakan penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig terhadap Gamma.
“Bagaimana bisa anak berprestasi seperti ini ditembak mati oleh seorang anggota polisi? Kami akan terus menyuarakan keadilan untuk Gamma,” serunya.
Orator lainnya, Natanael Bremana, menyoroti intimidasi yang diduga dilakukan polisi terhadap keluarga korban.
“Kami mengecam segala bentuk intimidasi yang dilakukan kepolisian kepada keluarga korban. Kami terus sepakat menyuarakan kebenaran dan menentang ketidakadilan yang terjadi,” ujarnya.
Kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy oleh Aipda Robig Zaenudin menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan upaya pelanggaran hukum untuk melindungi pelaku. Gamma, yang dikenal sebagai siswa berprestasi, tewas setelah penembakan tersebut. Hingga kini, masyarakat sipil bersama Aksi Kamisan terus mendesak keadilan atas kasus ini.