Raja Charles III Bersikeras Pertahankan Takhta, Tolak Serahkan Kekuasaan ke Pangeran William
Raja Charles III bersikeras mempertahankan takhta dan menolak menyerahkan kekuasaannya ke Pangeran William di tengah kondisi kesehatannya yang menurun akibat kanker sejak 2024. Meski sempat mengalami efek samping dari perawatan medis, ia tetap berkomitmen menjalankan tugasnya sebagai kepala Kerajaan Inggris.
Alih-alih menyerahkan takhta ke Pangeran William, Raja Charles III menunjukkan tekad kuat untuk tetap melanjutkan perannya di tengah pengobatan kanker yang dijalaninya. Ia dilaporkan tetap aktif meskipun mengalami reaksi negatif terhadap terapi yang diterimanya baru-baru ini.
Menurut laporan dari pakar kerajaan, Russell Myers, dalam kolomnya di The Mirror, Charles sempat mengalami gangguan akibat efek samping pengobatan, yang membuatnya harus menghentikan aktivitas publiknya selama sekitar satu setengah hari.
"Raja pada akhir bulan lalu terpaksa menjalani beberapa jam di bawah pengawasan setelah mengalami reaksi yang merugikan terhadap perawatannya," kata Myers dilansir dari Geo TV, Selasa (8/4/2025).
Foto/People"Namun, para pembantu istana menyatakan bahwa masalah tersebut, yang tidak dijelaskan secara rinci. Tidak jarang terjadi pada banyak perawatan medis," sambungnya.
Salah satu agenda yang dibatalkan adalah kunjungan ke Birmingham pada 23 Maret 2025. Meski begitu, istana menyatakan bahwa reaksi tersebut adalah hal yang umum dalam banyak bentuk perawatan medis.
"Namun, raja membatalkan satu setengah hari dari jadwalnya. Termasuk perjalanan ke Birmingham pada tanggal 23 Maret, sebelum akhirnya disarankan untuk beristirahat selama akhir pekan guna memulihkan diri," jelasnya.
Raja 76 tahun itu kemudian disarankan untuk beristirahat sejenak di kediamannya di Highgrove, Gloucestershire. Sumber yang dekat dengan kerajaan menyebut bahwa waktu istirahat tersebut sangat membantu suami Ratu Camilla ini dalam memulihkan stamina dan menyiapkan diri untuk kembali menjalankan agenda resmi.
"Sumber-sumber mengatakan bahwa waktu yang dihabiskan Charles di tanah pedesaan Highgrove di Gloucestershire memungkinkannya untuk beristirahat sejenak dan memulihkan diri sepenuhnya tepat waktu untuk tur," ujarnya.
"Italia tidak pernah ragu, tetapi istirahat yang diberikan Yang Mulia memungkinkannya untuk beristirahat sejenak dan memperlambat langkahnya, meskipun hanya untuk beberapa hari," lanjutnya, merujuk pada rencana perjalanan luar negeri sang raja.
Di sisi lain, Myers menambahkan bahwa ayah Pangeran Harry dan William itu kini tampak dalam kondisi yang jauh lebih baik. Bahkan ia menyebut, semangat mantan suami mendiang Putri Diana itu dan Camilla meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.
"Semua orang telah melihat dalam beberapa hari terakhir bahwa ia dalam kondisi yang sangat baik dan sama sekali tidak terpengaruh oleh kemundurannya baru-baru ini. Bahkan Yang Mulia dan ratu bahkan lebih bersemangat untuk kembali beraktivitas di jalan," pungkasnya.