Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS

Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS

Global | sindonews | Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:01
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada "ratusan ribu" warga Muslim Amerika yang mendukungnya "dalam jumlah yang sangat besar" dalam pemilihan umum 2024.

Ucapan Trump itu muncul saat dia menyelenggarakan buka puasa pertama di masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

Berbicara di acara makan malam pada hari Kamis (27/3/2025), Trump berkata, “Komunitas Muslim ada untuk kita pada bulan November, dan selama saya menjadi presiden, saya akan ada untuk Anda.”

"Pemerintahan saya terlibat dalam diplomasi tanpa henti untuk menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah, membangun Perjanjian Abraham yang bersejarah, yang menurut semua orang tidak mungkin, dan sekarang kami akan mulai mewujudkannya," ujar dia.

Dia merujuk pada perjanjian normalisasi kontroversial yang ditengahi AS antara Israel dan beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan, pada tahun 2020.

Pemilu 2024 menyaksikan gelombang dukungan Arab-Amerika untuk Trump, yang memutus dukungan tradisional untuk Partai Demokrat, terutama karena mantan Presiden AS Joe Biden mendukung perang Israel di Gaza.

Meskipun berulang kali berjanji menghentikan perang di jalur kampanye, dan mempercepat gencatan senjata sementara sesaat sebelum dia menjabat pada bulan Januari, Trump dilaporkan "memberi lampu hijau" untuk dimulainya kembali pertempuran Israel awal bulan ini.

Pasukan Israel telah menewaskan hampir 900 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak, dalam 10 hari terakhir.

Trump juga telah menyetujui penjualan senjata senilai hampir USD12 miliar ke Israel sejak dia menjabat, menurut Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Wakil utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan pada hari Minggu bahwa Washington telah "melepaskan Israel" dengan memberinya "semua senjata yang dibutuhkannya" untuk melanjutkan perangnya di Gaza.

Segera setelah dia menjabat, Trump menyerukan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, mengumumkan pemerintahannya akan "mengambil alih" daerah kantong itu, merelokasi penduduknya ke tempat lain, dan mengubah wilayah itu menjadi "Riviera Timur Tengah".

Topik Menarik