Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid

Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid

Global | sindonews | Selasa, 1 April 2025 - 10:28
share

Lebih dari 2.000 orang tewas dalam gempa bumi pekan lalu di Myanmar, media pemerintah melaporkan pada hari Senin (31/3/2025).

Saat tim penyelamat terus mencari korban selamat, cerita tentang korban manusia akibat bencana tersebut bermunculan.

Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter terjadi pada hari Jumat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan serius, termasuk kerusakan pada bandara kota, jalan yang rusak, dan runtuhnya bangunan di seluruh Myanmar bagian tengah.

Kemudian pada hari Minggu, gempa susulan berkekuatan 5,1 skala Richter kembali melanda daerah tersebut.

Menurut laporan setempat, 200 biksu Buddha tewas ketika satu biara runtuh, 50 anak meninggal ketika ruang kelas prasekolah runtuh, dan 700 Muslim tewas saat salat di masjid selama bulan Ramadan.

Kelompok-kelompok bantuan khawatir bencana tersebut dapat menyebabkan lebih banyak kelaparan dan wabah penyakit.

Upaya bantuan menghadapi banyak kesulitan, termasuk pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar, dan komunikasi yang tidak lancar.

Ada juga kekurangan alat berat, yang telah memperlambat operasi pencarian dan penyelamatan.

Sementara itu, pekerja darurat dan relawan sipil menyisir puing-puing dengan tangan dalam suhu di atas 40°C.

Di biara U Hla Thein di Mandalay, tim penyelamat masih mencari sekitar 150 biksu yang tewas.

Dampak Penuh Masih Belum Jelas

Lauren Ellery, wakil direktur Komite Penyelamatan Internasional di Myanmar, mengatakan informasi tentang tingkat kerusakan sepenuhnya masih terbatas.

"Kami masih belum yakin tentang tingkat kerusakan sepenuhnya saat ini," papar dia.

Laporan dari satu kota dekat Mandalay menunjukkan hingga 80 bangunan telah runtuh, tetapi komunikasi yang lambat telah menunda liputan berita.

Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan tiga rumah sakit telah hancur, dan 22 lainnya telah rusak.

PBB juga menyatakan lebih dari 10.000 bangunan telah hancur atau rusak parah, termasuk satu gedung prasekolah yang runtuh di distrik Mandalay, menewaskan 50 anak dan dua guru.

Pada hari Sabtu, gerakan perlawanan yang melawan junta militer yang berkuasa di Myanmar mengumumkan gencatan senjata sebagian untuk memfasilitasi upaya penyelamatan.

Topik Menarik