Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS

Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS

Ekonomi | sindonews | Rabu, 26 Maret 2025 - 08:16
share

Impor minyak mentah India dari Rusia mencetak rebound secara signifikan pada bulan Maret 2025, di tengah penurunan harga. Kondisi harga yang lebih rendah membuatnya lebih ekonomis bagi penyulingan, seperti dilansir Financial Express.

Minyak murah juga menyebabkan peningkatan ketersediaan kapal tanker non sanksi, sehingga memudahkan perusahaan India dalam mengangkut minyak. Akibatnya, impor minyak India dari Rusia telah rebound pada bulan Maret setelah penurunan pada bulan-bulan sebelumnya.

Menurut data dari Kpler, impor minyak India dari Rusia meningkat secara signifikan dalam 21 hari pertama di bulan ini, dengan rata-rata mencapai 1,85 juta barel per hari (bph). Sebelumnya minyak Rusia yang dikirim ke India pada bulan Februari 2025 menyentuh angka 1,47 juta barel per hari.

Impor India untuk minyak murah Rusia pada bulan Maret juga lebih tinggi dari Januari yakni 1,64 juta barel per hari, berdasarkan data dari Kpler. Minyak Rusia menyumbang lebih dari 35 dari total impor minyak India pada bulan Maret, naik dari sekitar 31 pada bulan Februari.

Lonjakan ini membantu Moskow memperkuat posisinya sebagai pemasok minyak utama ke salah satu negara pendiri BRICS tersebut. Menyusul sanksi Barat yang terus menimpa Moskow pada bulan Februari, India berjanji untuk terus membeli minyak Rusia selama dijual di bawah batas harga USD60 per barel.

Syarat lainnya diangkut dengan kapal tanker yang tidak terkena sanksi, ditambah transaksi tersebut tidak melibatkan perusahaan atau individu yang terkena sanksi, menurut Financial Express.

Analis Kpler, Sumit Ritolia mengatakan, lonjakan volume di bulan Maret terjadi ketika permintaan minyak mentah domestik Rusia anjlok pada bulan Februari dan Maret karena serangan pesawat tak berawak Ukraina di beberapa kilang.

"Meningkatnya ketersediaan ekspor minyak mentah Rusia telah menurunkan harga Ural (kelas minyak andalan Rusia), dengan harga rata-rata diprediksi mencapai USD59,9 per barel pada bulan Februari dan USD56 per barel sejauh ini pada bulan Maret. Ini menunjukkan bahwa minyak mentah Ural tetap di bawah batas harga G7, memungkinkan pembeli dan penjual untuk memanfaatkan layanan pengiriman dan asuransi Barat untuk transportasi," ungkap Sumit Ritolia.

Sementara itu menurut Bloomberg, impor minyak mentah India dari Rusia turun bulan lalu ke level terendah sejak Januari 2023, dimana penurunan terjadi hanya beberapa minggu setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap beberapa perusahaan energi Rusia dan beberapa kapal tanker minyak.

Sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan Inggris menargetkan produsen minyak Rusia, termasuk Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal tanker yang terlibat dalam pengangkutan minyak mentah Rusia.

Langkah-langkah tersebut berdampak pada India, importir minyak terbesar ketiga di dunia, yang sangat bergantung pada pengiriman minyak mentah melalui laut, dan China, merupakan importir terbesar dunia.

Berbicara di New Delhi pada bulan Februari, Wakil Menteri Energi Pertama Rusia, Pavel Sorokin menekankan, bahwa Moskow akan terus memasok minyak ke pasar global, termasuk India. "Kami pragmatis. Kami menghargai hubungan kami, dan kami akan terus memasok pasar. Sumber daya kami kompetitif dari sudut pandang ekonomi," kata Sorokin.

Topik Menarik