Trump Ancam Tarif 25 bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela

Trump Ancam Tarif 25 bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela

Ekonomi | sindonews | Selasa, 25 Maret 2025 - 03:51
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menerapkan tarif 25 bagi negara-negara yang mengimpor minyak dan gas dari Venezuela mulai 2 April.

Ancaman tarif terbaru ini muncul dalam sebuah postingan di Truth Social, di mana Trump menyerang Venezuela karena mendorong migrasi ke AS. Ia juga mengkritik pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro.

"Venezuela telah sangat memusuhi Amerika Serikat dan Kebebasan yang kami dukung," tulis Trump dikutip dari Al Jazeera, Selasa (25/3/2025).

"Oleh karena itu, setiap negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela akan dipaksa untuk membayar tarif sebesar 25 kepada Amerika Serikat untuk setiap perdagangan yang mereka lakukan dengan Negara kami."

Tarif ini dirancang tidak hanya untuk menyerang Venezuela tetapi juga terhadap China sebagai saingan ekonomi utama AS dan konsumen terbesar produk energi Venezuela. Selanjutnya, pada rapat kabinet Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa ia juga akan mengenakan tarif pada obat-obatan, mobil, dan aluminium.

Pada 2 April, mitra dagang AS telah bersiap untuk apa yang disebut Trump sebagai tarif resiprokal sebagai bea masuk yang berusaha menyamai apa yang diberlakukan negara lain terhadap produk AS.

"Yang sangat menarik adalah tanggal 2 April sudah dekat. Dan itu adalah hari kemerdekaan Amerika. Itu adalah hari di mana seluruh dunia mulai memperlakukan Amerika dengan hormat," ujar Menteri Perdagangan Howard Lutnick dalam rapat kabinet, yang menggemakan sentimen yang pernah diutarakan Trump di masa lalu.

Lutnick menambahkan, pada 2 April juga akan menandai peluncuran External Revenue Service, sebuah badan baru yang bertugas mengumpulkan tarif dan pajak impor lainnya. Namun, para kritikus menunjukkan bahwa Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri telah mengumpulkan dan memproses tarif atas nama pemerintah federal.

Topik Menarik