Donald Trump Diprediksi Tidak Deportasi Pangeran Harry demi Jaga Hubungan dengan Keluarga Kerajaan
Donald Trump telah vokal mengenai pandangannya terhadap Pangeran Harry selama kampanye pemilihan Presiden AS. Di mana ia mengancam akan mendeportasi Harry dan menyatakan pemerintahan Joe Biden telah bersikap terlalu baik hati kepadanya.
Hal ini diungkap Donald Trump setelah Pangeran Harry mengaku menggunakan narkoba dalam memoarnya Spare, termasuk kokain, ganja, dan jamur ajaib. Berdasarkan hukum AS, permohonan visa dapat ditolak karena penggunaan narkoba sebelumnya dan pengungkapan informasi tersebut wajib dilakukan.
Berbicara dengan GB News, Trump mengatakan kepada Nigel Farage bahwa Harry tidak akan diberi hak istimewa apa pun. "Kita harus melihat apakah mereka tahu sesuatu tentang obat-obatan itu, dan jika dia berbohong, mereka harus mengambil tindakan yang tepat," kata Trump.
Pada bulan Februari, Trump mengklaim pemerintahan Biden telah terlalu baik hati kepada Duke of Sussex sejak ia pindah ke California bersama istrinya, Meghan Markle. Ia juga mempertimbangkan ketika sang pangeran mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2020.
Foto/Getty Images"Saya tidak akan melindunginya. Ia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Ia akan menanggung akibatnya sendiri jika itu terjadi pada saya," jelas Trump dilansir dari Mirror, Jumat (15/11/2024).
Terlebih lagi, lembaga The Heritage Foundation telah meminta agar dokumen visa adik Pangeran William itu dipublikasikan setelah upayanya diblokir oleh pemerintahan Biden. Pertanyaan diajukan mengenai visa Harry setelah ia mengakui mengonsumsi narkoba untuk bersenang-senang yang seharusnya diungkapkan dalam aplikasi dan dapat menyebabkan penolakannya, demikian klaimnya.
"Menteri Keamanan Dalam Negeri yang baru dapat memerintahkan peninjauan ulang atas permohonan imigrasi Harry. Ada banyak hal yang dapat terjadi," ujar Margaret Thatcher Center for Freedom milik Heritage Foundation, Nile Gardiner.
"Tetapi akan menjadi kepentingan terbaik rakyat Amerika jika pemerintahan Trump merilis catatan Pangeran Harry untuk pemeriksaan publik dan Harry harus dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.
Di sisi lain, publik menilai bahwa calon Presiden AS itu tidak akan mendeportasi putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana ini karena ia ingin menjaga hubungan baik dengan Keluarga Kerajaan.
"Trump menginginkan gelar ksatria kehormatan. Ia tidak akan mendapatkannya dengan mencampuri urusan pribadi Keluarga Kerajaan," tulis netizen.
"Harry tidak akan dideportasi. Itu bukan gaya Trump. Hubungan baik dengan Inggris lebih penting baginya," komentar netizen.
"Jika para pejabat sekarang memutuskan untuk melihat situasi, saya akan mengatakan Trump tidak akan campur tangan demi kepentingan Harry," kata netizen.