Apa Itu Kanker Rektum? Bedah Intersphincteric Resection Diklaim Jadi Solusi Terbaru
JAKARTA, iNews.id - Apa itu kanker rektum? Penyakit ini kurang begitu familiar jika dibandingkan kanker payudara atau kanker paru.
Kanker rektum banyak menyerang orang dengan pola makan tidak sehat, salah satunya kurang serat. Ini kerap ditemukan pada kelompok masyarakat di era modern seperti sekarang yang maunya serba instan.
Karena itu, penyakit kanker rektum sejatinya perlu menjadi perhatian bersama. Jika dideteksi lebih dini, kanker ini bisa disembuhkan.
Lantas, apa sebetulnya kanker rektum dan benarkah orang yang obesitas lebih rentan mengalami penyakit ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:
Apa Itu Kanker Rektum?
Kanker rektum adalah salah satu jenis kanker yang menyerang saluran pencernaan bagian bawah dan sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi penderita, terutama terkait kemungkinan kehilangan fungsi anus.
Gejala yang perlu diperhatikan dari kanker rektum bisa bervariasi, antara lain:
- Perubahan pola buang air besar
- Adanya darah di tinja (feses)
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada area perut bawah
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Lalu, apa penyebab kanker rektum?
Penyebab kanker rektum hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih mungkin diserang kanker rektum, yaitu:
- Riwayat keluarga
- pola makan rendah serat tinggi lemak
- Obesitas
- Kurang aktivitas fisik
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi alkohol
Sekarang, bagaimana cara penanganan kanker rektum? Simak terus beritanya sampai selesai.
Penanganan Kanker Rektum
Sebagai informasi, kanker rektum bisa ditangani jika dideteksi lebih dini. Kemajuan teknologi memungkinkan dokter menangani kanker di area rektum dengan lebih spesifik. Dengan harapan, pasien bisa sembuh dan pulih dari sakitnya.
"Perkembangan teknik imaging seperti MRI dan Endorectal Ultrasound memungkinkan dokter memetakan secara tepat lokasi dan penyebaran tumor pada rektum," kata Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong dr Eko Priatno, Sp.B-KBD, dalam keterangan resminya.
Kecanggihan imaging, lanjut dr Eko, sangat membantu dalam menentukan keterlibatan tumor terhadap otot di dasar panggul dan otot sfingter ani yang berperan penting dalam fungsi anus. Dengan informasi yang lebih akurat dari hasil imaging, tim dokter dapat merencanakan operasi yang lebih presisi dan aman.
"Teknologi imaging modern menjadi kunci dalam menilai dan menangani kanker rektum dengan lebih baik. Ini memberi kami peluang untuk mempertahankan fungsi anus pada pasien dengan cara yang sebelumnya sulit dilakukan," ungkap dr Eko.
"Melalui teknik seperti Intersphincteric Resection, kami bisa mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mengorbankan fungsi anus pasien," tambahnya.
Dikatakan oleh dr Eko mengenai Intersphincteric Resection, apakah itu?
Menurut dr Eko, Intersphincteric Resection adalah teknik bedah canggih yang memungkinkan pengangkatan sebagian rektum yang terlibat kanker tanpa menghilangkan seluruh anus. Dalam prosedur ini, bagian rektum yang terkena kanker dipotong dengan hati-hati dan minimal invasif, menjaga otot sfingter ani tetap utuh, sehingga pasien masih bisa mengontrol fungsi buang air besar secara normal setelah operasi dan mengontrol BAB.
"Proses ini adalah salah satu tindakan bedah digestif yang membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus," sambung dr Pitono selaku Direktur Bethsaida Hospital.
Demikian pembahasan mengenai apa itu kanker rektum yang ternyata banyak menyerang orang-orang dengan asupan serat rendah, tapi lemak tinggi. Semoga informasi ini bermanfaat.