Kisah Inspiratif Yuli Efriani, Perempuan Muda yang Berhasil Mengubah Sampah Menjadi Berkah
MEDAN, iNewsMedan.id - Di era saat ini, menjadi seorang perempuan tentu memiliki banyak tantangan dan juga peluang untuk berkembang. Seperti halnya Yuli Efriani, seorang perempuan muda yang memanfaatkan peluang dan kemampuan dalam menghadapi tantangan yang ada.
Yuli lahir di Kota Sibolga pada 10 Juli 1997. Ia tumbuh dan besar di Kota tersebut. Semasa sekolah, ia merupakan anak yang aktif, hingga masuk di bangku perkuliahan. Yuli memilih jurusan Teknik Lingkungan Universitas Sumatera Utara sebagai wadah baginya untuk melanjutkan pendidikan.
Ia juga banyak mengikuti kegiatan organisasi dan kompetisi di kampusnya, serta merupakan penerima beasiswa bidik misi. Ketertarikannya terhadap isu lingkungan tidak berakhir dengan menyandang gelar sarjana saja. Ia kemudian mendirikan komunitas lingkungan yang diberi nama Seabolga.
Penamaan Seabolga sendiri diambil dari penyebutannya yang mirip dengan kota Sibolga dan bertepatan dengan projek pertama yang dilaksanakan di Sibolga.
Projek pertama kita dilaksanakan di Sibolga dan pendirinya merupakan orang Sibolga, jadi kita ingin nama daerah ini tidak hanya menggambarkan sebuah daerah, tapi juga erat kaitannya dengan laut. Sehingga dapat meningatkan kita selalu bahwa Sibolga ini bakal jadi role model untuk pesisir yang lebih baik di Sumatera Utara," ujar Yuli, Jumat (15/11/2024).
Komunitas Seabolga berawal dari keresahan Yuli dan teman-temannya terhadap sampah yang menumpuk di daerah mereka. Sampah tersebut tidak terkelola dengan baik sehingga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan di sekitarnya.
Melihat hal tersebut, Yuli dan tim mencoba melakukan gebrakan melalui aksi nyata dengan menyisir sampah pesisir yang kemudian dipilah dan diberikan kepada pihak pengolah sampah daur ulang. Kegiatan ini pun terus berlanjut hingga saat ini.
Tidak hanya aksi bersih-bersih sampah pesisir saja, Yuli dan tim juga melakukan edukasi kepada masyarakat melalui pendampingan ke sejumlah keluarga agar dapat memahami cara memilah dan mengolah sampah di rumah.
Edukasi tersebut juga diaplikasikan ke beberapa sekolah, mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Hal ini supaya para pelajar dapat menumbuhlan kesadaran untuk menjaga lingkungan sedini mungkin.
Komunitas ini sudah berdiri sejak tahun 2019, berlokasi di Jalan Aso-aso Nomor 2, Pancuran Kerambil, Sibolga Sambas, Kota Sibolga. Serta, di Jalan Sejati Nomor 18, Sari Rejo, Medan Polonia, Kota Medan.
Hingga saat ini, Seabolga terus mengalami perkembangan melalui projek dan kolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari institusi, sesama komunitas, hingga pemerintah daerah, seperti Indonesia Indah Foundation dalam acara hari bersih Indonesia, Global Girls Creating Change atau G2C2 bersama Ecoxyztem, kegiatan menanam pohon bersama Garnier Green Beauty, serta Leads Indonesia dalam acara donasi buku.
Seabolga juga pernah menjadi salah satu inisiator Pawai Bebas Plastik yang diikuti oleh beberapa pihak seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Greenpeace, Pulau Plastik dan beberapa pihak lainnya.
Komunitas yang ia dirikan tersebut juga telah mengantarnya dalam menyabet beberapa penghargaan bahkan di tingkat internasional.
Di antaranya, Indonesia Womens Earth Alliance Grassroot by Womens Earth Alliance Indonesia and Global, 12 Top Ideas at Youth Innovation Challenge by the North American Association for Environment Education (the NAAEE), Young Southeast Asian Leaders Initiative Academic Fellowship by United States Department of State, serta beberapa penghargaan lainnya.
Tentu saja, pencapaian tersebut tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi oleh Yuli. Mulai dari kekhawatiran orang tua akan masa depan karir Yuli, dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak, hingga pada melakukan teknik pendekatan yang tepat terhadap masyarakat.
Namun berkat dukungan dan kemampuan yang dimiliki, Yuli dapat mengatasi masalah tersebut. Saat ini Yuli banyak berkarya pada beberapa isu spesifik seperti pendidikan lingkungan, pengelolaan limbah, sampah laut, kehidupan yang berkelanjutan dan konservasi wilayah pesisir.
Kami berharap dapat lebih banyak bertemu anak-anak muda yang ingin menjaga dan melestarikan lingkungan, melalui aksi nyata. Serta semoga dengan ini Seabolga dapat menjadi wadah edukasi lingkungan bagi semua masyarakat, tutup Yuli.