Ridwan Kamil-Suswono Bisa Menangi Pilkada Jakarta Jika Bisa Yakinkan Undecided Voters
Elektabilitas pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dengan Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat di Pilkada Jakarta 2024. Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Litbang Kompas.
Dalam survei tersebut elektabilitas paslon RIDO meraih 34,6. Sedangkan Pramono-Rano sebesar 38,3. Meski begitu, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters dalam hasil survei tersebut masih sangat tinggi yakni 23,8.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai angka itu menunjukkan persaingan ketat. Meski Pilkada Jakarta diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, persaingan ketat terjadi antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.
”Memang hasil survei masih dalam rentang margin of error dan masih banyak undecided voters-nya ada sebanyak 23,8,” ungkap Ujang, Rabu (6/11/2024).
Menurut Ujang undecided voters tersebut akan turut menentukan elektabilitas para peserta pilkada Jakarta. ”Jadi, seandainya undecided voters itu bisa diambil oleh Ridwan Kamil-Suswono ya masih bisa punya peluang unggul,” imbuhnya.
Dia menyatakan, peta politik di Jakarta masih sangat dinamis. Sehingga dia belum berani menyatakan salah satu peserta pilkada di Jakarta bakal unggul dan memenangkan kontestasi.
”Jadi, saat ini masih bisa saling mengalahkan, bisa saling mengungguli antar dua kandidat tersebut. Saya melihat ya memang masih terus dinamis dan masih terus bergerak menjelang pencoblosan nanti,” katanya.
Ujang yakin hasil survei masih bisa berubah. Para calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta punya kesempatan yang sama untuk mempertebal dukungan dan elektabilitas mereka.
“Tentu elektabilitas ini terus bergerak, akan mengalami perubahan hingga menjelang akhir pencoblosan, masih ada kurang lebih 22 hari ke depan tentu dinamika survei masih terus akan berjalan,” ujarnya.
Seperti diketahui, Litbang Kompas melakukan survei Pilkada Jakarta pada 20-25 Oktober 2024. Secara keseluruhan mereka menanyai 800 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan atas survei tersebut berada pada angka 95 dengan margin of error 3,46.