Khamenei Mengaku Tak Meremehkan Serangan Israel, Ini Alasannya

Khamenei Mengaku Tak Meremehkan Serangan Israel, Ini Alasannya

Global | sindonews | Minggu, 27 Oktober 2024 - 18:08
share

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan komentar pertamanya tentang serangan udara Israel yang "kejam" terhadap Iran Sabtu dini hari dalam sebuah pertemuan dengan keluarga dari empat anggota angkatan bersenjata yang tewas.

Israel mencoba membuat dampak serangan itu tampak lebih besar dari kenyataan, tetapi setiap langkah di dalam Iran untuk membuatnya tampak lebih kecil juga akan "salah", katanya.

"Salah jika kita mengatakan bahwa itu bukan apa-apa dan tidak penting," kata Khamenei, dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: IRGC: Iran Bersiap Balas Serangan Israel dengan 1.000 Rudal

"Kesalahan perhitungan rezim Zionis harus digagalkan. Mereka tidak mengenal Iran, kaum mudanya, bangsanya. Mereka belum mampu sepenuhnya memahami kekuatan, kemampuan, inisiatif, dan kemauan bangsa Iran, kita harus membuat mereka memahaminya."

Khamenei juga membuka akun berbahasa Ibrani di X setelah serangan Israel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan ia menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengutuk serangan Israel terhadap Iran dan juga menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera menggelar sidang.

"Meskipun tidak ada harapan bahwa dengan kehadiran AS dan beberapa negara lain, Dewan Keamanan akan menghasilkan produk yang dapat mengurangi ketegangan dan mencegah kejahatan oleh rezim Zionis, kami akan terus mengupayakannya," katanya kepada televisi pemerintah.

Diplomat tertinggi Teheran mengatakan pertemuan itu akan memberikan kesempatan yang baik bagi Iran dan negara-negara lain di kawasan yang mengutuk serangan itu untuk menegaskan posisi mereka.

"AS mendukung Israel dengan segala kemampuannya dan merupakan mitra dalam kejahatan rezim Zionis," kata Araghchi, seraya menambahkan bahwa "keterlibatan Amerika jelas bagi kami" dalam serangan Israel Sabtu dini hari.

"Paling tidak, mereka menyediakan koridor udara bagi angkatan udara rezim Zionis."

Topik Menarik