Donald Trump: Nabi Berkata Dunia Akan Kiamat di Timur Tengah

Donald Trump: Nabi Berkata Dunia Akan Kiamat di Timur Tengah

Global | sindonews | Minggu, 27 Oktober 2024 - 14:24
share

Donald Trump, mantan presiden yang juga calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik menyinggung konflik di Timur Tengah dan potensi kiamat dunia yang dimulai dari wilayah tersebut.

Itu disampaikan selama wawancara tiga jam dengan podcaster Amerika; Joe Rogan, pada hari Jumat.

Satu hari setelah diunggah di YouTube, penampilan Trump di podcast "Joe Rogan Experience" memperoleh lebih dari 22 juta penayangan di platform tersebut.

Menjelang tiga jam, Trump mengkritik Presiden AS Joe Biden dan lawannya dalam pemilihan presiden 2024; Wakil Presiden Kamala Harris, karena mengatakan kepada Israel untuk tidak melakukan apa pun selama perangnya dengan Hamas.

Baca Juga: Jet Siluman F-35 Israel Dilaporkan Mengebom Iran, Serang 4 Sistem Rudal S-300, 4 Tentara Tewas

Lebih jauh, Trump memuji Israel karena tidak mendengarkan Biden selama perangnya.

“Biden mengatakan kepada Israel untuk tidak melakukan sesuatu [selama perang],"kata Trump.

"Saya pikir jika mereka [Israel] mendengarkan Biden, mereka akan menunggu bom jatuh di atas kepala mereka sekarang," ujarnya, seperti dikutip Jerusalem Post, Minggu (27/10/2024).

"[Biden] telah salah tentang banyak hal. Saya kira Anda harus mengatakan bahwa dia [Harris] juga salah karena, Anda tahu, dia selalu mengatakan bahwa mereka membuat keputusan bersama."

"Israel tidak mengikuti nasihatnya,” ujar Trump mengulangi komentarnya.

Kiamat Dunia Akan Terjadi di Timur Tengah

Trump kemudian membahas situasi di Timur Tengah secara keseluruhan, dengan mencatat apa yang menurutnya telah dikatakan para nabi tentang wilayah tersebut dan mengeklaim bahwa itu akan menjadi lokasi "kiamat dunia”.

"Anda tahu, ada nabi yang mengatakan bahwa kiamat dunia akan terjadi di Timur Tengah. Anda tahu itu, kan?" kata Trump, tanpa menjelaskan nabi siapa yang dimaksud.

Menurut laporan New York Times, Rogan sebelumnya telah menolak kesempatan untuk mewawancarai Trump dan menyebutnya sebagai "ancaman bagi demokrasi”.

Namun, Rogan mengatakan dalam wawancara tersebut bahwa dia ingin mengajak Trump ke podcast tersebut setelah upaya pembunuhan mantan presiden tersebut, yang terjadi di sebuah kampanye di Pennsylvania pada bulan Juli.

"Begitu mereka menembak Anda, sayya seperti, dia harus masuk ke sini," kata Rogan kepada Trump selama wawancara.

Rogan juga mengatakan bahwa dia mengundang Harris untuk tampil di podcast untuk wawancara.

Menurutnya, Harris belum menanggapi permintaan untuk bergabung dengan podcast tersebut.

"Saya bilang saya akan mengobrol dengannya [Harris] seperti manusia," jelas Rogan dalam klip yang dia posting ke X/Twitter mengenai undangan tersebut.

Rogan menekankan bahwa tujuan mengundang tamu di acaranya tidak akan terlalu terfokus pada kebijakan politik dan lebih diarahkan untuk mengenal para kandidat.

"Saya tidak ingin mendengar tentang posisinya. Kami tahu posisinya. Seperti, siapa Anda?" tanya Rogan tentang Harris.

Saat melakukan wawancara, Trump mengatakan dia tidak dapat membayangkan Harris setuju untuk tampil di acara tersebut.

"Dapatkah Anda membayangkan Kamala melakukan acara ini? Jika dia melakukan wawancara seperti ini dengan Anda, dan saya harap dia melakukannya karena itu akan menjadi kekacauan, dia akan berbaring di lantai, dan Anda akan berkata, panggil petugas medis," kata Trump dalam podcast tersebut.

Waktu wawancara Trump-Rogan terjadi kurang dari dua minggu sebelum pemilihan presiden AS 2024.

Topik Menarik