Mengapa Nabi-Nabi Keturunan Semit? Begini Penjelasan Imam Chirri

Mengapa Nabi-Nabi Keturunan Semit? Begini Penjelasan Imam Chirri

Terkini | sindonews | Jum'at, 29 Desember 2023 - 12:53
share

Berikut ini adalah dialog Prof Dr Wilson H. Guertin dan Imam Muhammad Jawad Chirri yang dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul " Dialog tentang Islam dan Kristen " (Alma'arif, 1981).

Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).

Berikut petikan dialog tersebut:

Prof Wilson : Sejarah Agama yang mempercayai keesaan Tuhan menunjukkan bahwa semua Nabi-nabi mereka berasal dari golongan Semit dan bahwa sebagian besar dari mereka berasal dari turunan Nabi Ibrahim , kedua-duanya dari anak-anak Ishak atau dari anak-anak Ismail .

Ini dapat dijelaskan sebagai suatu keistimewaan yang mana Israelites dan Ishmaelites diistimewakan dari manusia-manusia yang lain. Tetapi hal ini sangat sukar untuk diterima bahwa Tuhan akan menjadikan hanya dua kelompok masyarakat ini yang mendapat pesan.

Tuhan adalah Tuhan untuk seluruh bangsa dan pesan-pesanNya akan disampaikan pada bangsa yang lain. Bila sejarah Agama teliti, harus ada beberapa alasan untuk memisahkan kenabian pada dua kelompok masyarakat ini. Imam Chirri : Sejarah manusia menunjukkan pada kita bahwa pengertian manusia pada mula-mulanya tidak luas dan tak sanggup menciptakan cita-cita yang tinggi dan universil. Di dalam menghormati hubungan-hubungan manusia, manusia perorangan agaknya memberi hak istimewa pada famili yang lebih dekat dengan cintanya dan sanak saudaranya dengan persaudaraannya.

Maksud yang sangat baik, akan tetapi tidak memperoleh kepercayaan dalam suku atau bangsa. Yang Pengasih dan Penyayang merencanakan untuk mengembangkan kepercayaan untuk seluruh dunia dan menunjukkan pada seluruh manusia tentang kebenaran. Yang Maha Kuasa mengatur alam semesta melalui kelaziman dan tujuan-tujuan natural yang menyingkapkan seluruh kejadian di alam sebagai sebab dan akibat. Dia melindungi kepercayaan dan menjaga tetap hidup, meskipun pada suatu perhatian, melalui masyarakat yang kecil, yang dianugerahi oleh warisan kepcrcayaan itu dari ayah yang suci. Dia menyebabkan bahwa kepercayaan berkobar dan mengembang bila masyarakat tumbuh dan mempunyai kekuatan yang cukup untuk tugas besar perluasan kepercayaan.

Meskipun Ismail anak pertama Ibrahim dan memperoleh warisan kepercayaan dan anugerah seperti saudaranya Ishak, Tuhan menunda ujian untuk anak-anaknya selama beberapa abad, persiapan mereka untuk waktu lama untuk memenuhi tugas turunan Ishak akan gagal. Pertama-tama Ishak, Yang Maha Kuasa Tuhan mendirikan perjanjian dengan dia. Dari Taurat: "Maka akan hal Ismail itupun telah Kululuskan permintaanmu, bahwa sesungguhnya Aku telah memberkati dia dan membiakkan dia dan memperbanyak dia, dan dua belas orang raja-raja akan berpencar dari padanya dan Aku akan menjadikan dia satu bangsa yang besar. Akan tetapi perjanjianKu akan Kutetapkan dengan Ishak, yang akan diperanakkan oleh Sarah bagimu pada masa yang tertentu, tahun yang datang ini." Genesis Chapter 21.

Topik Menarik