Putri Saudi Reema Bela Atlet Tinju Olimpiade dari Aljazair yang Dituduh Transgender

Putri Saudi Reema Bela Atlet Tinju Olimpiade dari Aljazair yang Dituduh Transgender

Terkini | inews | Minggu, 11 Agustus 2024 - 15:05
share

PARIS, iNews.id - Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS) yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Putri Reema binti Bandar, membela atlet tinju Aljazair Imane Khelif. Sang atlet menjadi sorotan setelah kemenangannya yang luar biasa atas petinju Italia dalam ajang Olimpiade Paris 2024.

Setelah itu Khelif dituduh sebagai transgender sehingga kemenangannya harus dianulir. Padahal hasil pemeriksaan, Khelif adalah perempuan tulen.

Putri Reema pun menyampaikan keprihatinannya yang mendalam mengenai perlakuan yang diterima Khelif di media sosial.

"Saya seorang perempuan, seorang Muslimah, seorang Arab. Semua ini terkait erat dengan identitas saya. Oleh karena itu, saya tidak bisa bertugas dengan hati nurani yang baik di komite ini dan tetap diam mengenai komentar media tentang Imane Khelif," tuturnya, saat sidang IOC di Paris, Prancis, Sabtu (10/8/2024).

Dia mendukung penuh pernyataan bersama Unit Bersama Tinju Olimpiade Paris 2024 dan IOC pada 1 Agustus, yang mengklarifikasi fakta seputar identitas Khelif. 

"Imane Khelif adalah seorang perempuan. Dia terlahir sebagai seorang gadis dan telah menjalani seluruh hidupnya sebagai seorang perempuan," kata Putri Reema, seperti dilaporkan Saudi Gazette, dikutip Minggu (11/8/2024). 

Dia lalu mengecam pemberitaan yang salah namun terus-menerus didengungkan mengenai Khelif dengan menyebutnya tidak bisa diterima dan memilukan.

Putri Reema mengungkapkan kekecewaannya atas upaya-upaya untuk merendahkan Khelif sebagai perempuan.

"Tidak seorang pun berhak menyangkal status perempuan Imane. Terus menyebarkan narasi palsu terhadapnya adalah upaya untuk merampas martabat dan jasanya," ujarnya.

Putri Reema kemudian memuji sosok Khelif sebagai petinju hebat dan kuat mental. 

"Sejak masa kecil sebagai anak dari keluarga yang penuh kasih di perdesaan Aljazair, Imane Khelif telah bekerja keras sepanjang hidupnya untuk menjadi atlet Olimpiade, berkompetisi di hadapan dunia. Itu adalah perjalanan penuh dengan tekad, keberanian, dan kegigihan," tuturnya.

Dia juga menyerukan diakhirinya kritik dan pemberitaan salah yang sering dihadapi para perempuan di dunia olahraga. 

"Atlet Olimpiade perempuan adalah elite. Mereka berlatih untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Ini adalah kegagalan bersama dan kita masih harus membahas hal ini," katanya. 

Dalam momen mengharukan, Putri Reema mengenang kemenangan Khelif dalam perempat final. Saat Khelif menang dan berlutut sambil menangis, setiap perempuan yang pernah merasa terisolasi, diejek, atau disebut tidak pantas, ikut merasakannya. 

"Ketika dia bangkit untuk berdiri lagi, mereka semua bangkit bersamanya," ucapnya.

Topik Menarik