Gregoria Mariska Ungkap Penyebab Bulu Tangkis Indonesia Melempem di Olimpiade Paris 2024

Gregoria Mariska Ungkap Penyebab Bulu Tangkis Indonesia Melempem di Olimpiade Paris 2024

Olahraga | inews | Selasa, 6 Agustus 2024 - 17:25
share

PARIS, iNews.id- Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menjelaskan penyebab kurang maksimalnya cabang olah raga (cabor) bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024. Dia menyebut banyak faktor yang mempengaruhi performa atlet.

Gregoria meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 setelah Carolina Marin mundur karena cedera di babak semifinal. Medali itu juga sekaligus menjadi medali pertama yang didapat Indonesia di pesta olahraga terbesar dunia.

Medali yang didapat Gregoria seakan menyelamatkan PBSI. Sebab, lima wakil lainnya harus pulang lebih cepat. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Catatan minor ini jelas membuat PBSI menjadi sorotan utama. Pasalnya, cabor bulu tangkis diharapkan bisa mendulang banyak medali di Olimpiade Paris 2024.

Gregoria cukup menyayangkan hasil yang didapat bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Namun, pemain berusia 24 tahun itu mengungkapkan bahwa sejatinya persiapan mereka sudah sangat baik.

“Tapi saya tuh lihat banget selama tur terakhir World Tour sebelum di Olympic kakak-kakak senior semuanya itu persiapannya sangat hebat. Kita latihan satu hari itu bisa tiga kali yang biasa kita kadang latihan dua kali dan itu jamnya kita putar-putar. Kadang yang malam bisa latihan, kadang pagi banget, kadang yang biasanya siang tidur kita siang latihan,” kata Gregoria dalam jumpa pers daring pada Senin (5/8/2024).

“Karena menyesuaikan menyesuaikan karena kita nggak tahu saat Olympic ini kita main di jam yang mana selalu semua sektor dari tunggal putri, tunggal putra, ganda campuran, ganda putri, ganda putra semua persiapannya sangat baik sejujurnya,” lanjut dia.

Gregoria juga tak menampik ada faktor lain yang membuat rekan-rekannya tidak bisa mencapai hasil terbaiknya. Namun dengan tegas, dia memastikan kalau perjuangan para pemain sudah benar-benar maksimal dalam menatap Olimpiade Paris 2024.

“Cuma mungkin ada faktor-faktor yang itu mungkin tadi ada ketegangan atau ada pressure yang mereka harus lawan, jadi mungkin itu sih. Tapi sangat apresiasi juga dengan kerja keras yang sudah dilalui sama kakak-kakak semuanya,” terang Gregoria.

Sebagai catatan, bulu tangkis Indonesia mengulangi kisahnya seperti di Olimpiade London 2012 yang tidak meraih medali emas. Bedanya, di Olimpiade Paris 2024 ini tim Merah Putih bisa membawa pulang medali perunggu. Karena di edisi 2012, bulu tangkis Indonesia pulang dengan tangan hampa.

Topik Menarik