KEK Batang Gandeng China Kembangkan Kawasan Mirip Shenzhen, Target Investasi Rp60 Triliun

KEK Batang Gandeng China Kembangkan Kawasan Mirip Shenzhen, Target Investasi Rp60 Triliun

Ekonomi | okezone | Selasa, 25 Maret 2025 - 07:12
share

JAKARTA - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang kini berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) dalam rangka memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan China

Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya dari China dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Wang Lutong.

1. Sinergi Strategis untuk Industri Masa Depan 

TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi. 

Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.

2. Percepat Pengembangan KEK Industropolis Batang

Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional.

"Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global," katanya dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

 

3. Dampak Positif bagi Indonesia

Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.

"TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global," katanya.

Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri China, memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara.
 

Topik Menarik