Militer Israel Akui Bunuh Hassan Nasrallah dalam Serangan Udara di Markas Besar Hizbullah

Militer Israel Akui Bunuh Hassan Nasrallah dalam Serangan Udara di Markas Besar Hizbullah

Global | okezone | Sabtu, 28 September 2024 - 16:22
share

BEIRUT - Militer Israel mengatakan pada Sabtu (28/9/2024) bahwa mereka telah membunuh Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara di markas besar kelompok itu di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, sehari sebelumnya. Hizbullah yang didukung Iran belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang status Nasrallah, yang telah memimpin kelompok itu selama 32 tahun.

“Militer Israel melenyapkan Hassan Nasrallah, pemimpin organisasi teroris Hizbullah," tulis juru bicara militer Israel Avichay Adraee dalam sebuah pernyataan di X.

"Hassan Nasrallah tidak akan bisa lagi meneror dunia," kata militer Israel dalam sebuah posting di X pada Sabtu (28/9/2024).

Seperti diketahui, Israel meluncurkan gelombang serangan udara baru di pinggiran selatan Beirut dan daerah lain di Lebanon pada Sabtu (28/9/2024), sehari setelah melakukan serangan besar-besaran di pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh.

Gelombang serangan udara baru Israel menghantam pinggiran selatan Beirut, Lebanon pada dini hari saat Israel meningkatkan serangan terhadap Hizbullah. Serangan besar-besaran ini menargetkan markas besar kelompok yang didukung Iran itu yang tampaknya menyasar Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Saksi mata mengatakan mereka mendengar lebih dari 20 serangan udara terpisah sebelum fajar. Serangan hebat mengguncang Beirut selatan tanpa konfirmasi langsung tentang nasib Nasrallah.

 

Namun, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada wartawan bahwa Nasrallah tidak dapat dihubungi, dan kelompok bersenjata Lebanon itu belum memberikan pernyataan.

Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Nasrallah masih hidup, dan kantor berita Iran Tasnim juga melaporkan bahwa ia selamat.

Serangan terbaru itu terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) bahwa negaranya berhak untuk melanjutkan kampanye.

Topik Menarik