Terungkap, Harga Baterai Motor Listrik Polytron Ternyata Setara Honda BeAT

Terungkap, Harga Baterai Motor Listrik Polytron Ternyata Setara Honda BeAT

Terkini | okezone | Jum'at, 20 September 2024 - 13:04
share

JAKARTA - Polytron menjadi salah satu produsen motor listrik yang menawarkan sistem sewa baterai. Skema ini membuat mereka mampu menekan harga jual sehingga mampu dijangkau oleh banyak orang.

Setidaknya, pemilik motor listrik Polytron harus membayar Rp200.000 per bulan untuk sewa baterai. Apabila tidak berlanjut, baterai tidak dapat digunakan kembali karena sistemnya dikendalikan oleh pusat.

Keuntungan bagi pemilik, sistem sewa baterai membuat pemilik motor listrik tidak perlu khawatir soal perawatannya. Apabila mengalami masalah, bisa dilaporkan kepada produsen dan akan diganti dengan baterai yang baru.

Apabila memilih untuk tidak ikut berlangganan, konsumen harus mempersiapkan dana lebih besar. Mengingat saat ini harga baterai hampir setara dengan kendaraannya sesuai dengan kapasitas dan kualitas yang digunakan.

"Untuk baterai sendiri jika diuangkan itu seharga Rp17,5 juta. Semua varian motor listrik Polytron, harga baterainya segitu. Kami memakai baterai jenis LFP untuk semua model motor listrik Polytron," kata Head of Product EV Polytron, Ilman Fachrian Fadly, di Jakarta Barat, Rabu (18/9/2024).

Sebagai informasi, harga baterai tersebut hampir menyamai banderol Honda BeAT yang berstatus skuter matik terlaris di Indonesia. Skutik ramping itu dijual dengan harga Rp18.430.000 varian CBS alias paling rendah.

Salah satu alasan menggunakan baterai jenis LFP adalah untuk mengurangi risiko kebakaran. Mengingat sepeda motor berisiko tinggi mengalami kecelakaan, sehingga apabila melukai pelindung baterai akan tetap aman.

"Dari development awal, salah satu alasan kenapa kita menggunakan baterai LFP, kalau amit-amit baterai (motor listrik Polytron) mengalami kendala, tidak akan menimbulkan api. Tapi sejauh ini, tidak ada kejadian tersebut di produk kita," ungkap Ilman.

Seperti diketahui, baterai LFP (Lithium Ferro Phosphate) saat ini sedang populer karena menawarkan kapasitas lebih besar. Harganya juga terbilang jauh lebih murah ketimbang yang menggunakan material NMC (Nickel, Manganese, Cobalt) dan SLA.

 

"Masing-masing baterai memang memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Tapi, LFP sendiri tidak menimbulkan api. Mungkin kelemahannya hanya fisiknya lebih besar dibandingkan SLA ataupun NMC," ujar Ilman.

"Kita sudah melakukan riset, (LFP) paling aman. Karena kita pakai skema sewa baterai, kita juga enggak concern masalah fisik yang besar," lanjutnya.

Seluruh motor listrik Polytron juga menerapkan sistem baterai tanam, sehingga membutuhkan alat khusus untuk melepas dan memasangnya. Oleh sebab itu, baterai LFP dengan ukuran besar bukan menjadi masalah utama bagi produsen asal Kudus, Jawa Tengah itu.
 

Topik Menarik