Air Sungai Cipeso Meluap, Ratusan Rumah di Kompleks GBI Bandung Terendam Banjir
BANDUNG, iNews.id - Banjir kembali melanda Kompleks Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Banjir dipicu hujan deras pada Senin (3/3/2025).
Air Sungai Cipeso yang meluap akibat hujan deras merendam ratusan rumah. RW 10 menjadi wilayah paling parah terdampak banjir luapan sungai tersebut dengan 270 rumah terendam air setinggi 60 sentimeter.
Ketua RW 10 Kompleks GBI, Ahmad Sanusi (58 tahun) berharap pemerintah segera menormalisasi sungai agar banjir tidak terus berulang. Dia mengungkapkan, empat RW terdampak banjir kali ini, yaitu RW 8, RW 9, RW 10 dan RW 12.
“Kalau di jalan sudah 60 cm, air pasti masuk ke rumah. Sekolah dasar di sini juga kena, karena elevasinya lebih rendah dibanding daerah lain,” ujar Ahmad, Selasa (4/3/2025).
Dia menjelaskan, banjir di kompleks ini terjadi setiap kali Sungai Cipeso meluap. Salah satu penyebabnya, kata dia sedimentasi yang semakin tinggi, membuat air sulit mengalir dengan lancar.
“Parah-parahnya banjir ini sejak 2015, karena lumpur dan sedimentasi di Sungai Cipeso makin tinggi. Dulu debit airnya masih normal, sekarang luapannya makin parah,” katanya.
Menurutnya, bantuan pintu air dan mesin penyedot yang tersedia sejak 2018 cukup membantu mengurangi lama genangan. Dengan alat ini, banjir bisa surut dalam 24 jam, sedangkan tanpa alat, air bisa bertahan hingga tiga hari.
“Dulu sebelum ada mesin ini, surutnya bisa sampai tiga hari, apalagi waktu itu belum ada pintu air. Sekarang lebih terbantu,” ucapnya.
Warga menilai pemerintah kurang serius dalam menangani masalah ini. Selama ini, normalisasi sungai hanya sebatas pembabatan rumput tanpa ada pengerukan sedimentasi.
“Rutinitas normalisasi ya cuma babat rumput, nggak sampai pengerukan. Padahal yang kita butuhkan itu pengerukan supaya air enggak gampang meluap,” ucapnya.
Dia menilai jika Sungai Cipeso dinormalisasi dengan baik, aliran air dari selokan kompleks akan lebih lancar, sehingga risiko banjir dapat diminimalkan.
"Kalau Sungai Cipeso lancar, otomatis ya pembuangan dari selokan komplek kami lancar juga," katanya.