Dukung Swasembada Pangan, Petani Lebak Jaga Kelestarian Padi Gogo
LEBAK, iNewsLebak.id - Petani di Kabupaten Lebak, Banten, terus melestarikan padi gogo atau padi huma sebagai bagian dari upaya mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Padi gogo menjadi salah satu kelompok tanaman unggulan yang tidak hanya beradaptasi dengan kondisi lahan kering, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menjelaskan bahwa padi gogo merupakan sumber pangan penting bagi masyarakat.
"Kami minta petani agar tetap melestarikan padi gogo di lahan darat, karena bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat,” ujarnya, Rabu (15/1/2025)
Saat ini, luas tanam padi gogo di Kabupaten Lebak mencapai 3.039 hektare, dengan produksi diperkirakan mencapai 9.935 ton gabah kering pungut (GKP).
"Kami minta petani agar terus memperluas angka tanam padi gogo untuk kedaulatan pangan masyarakat," katanya menjelaskan.
Petani di Kecamatan Leuwidamar dan Cirinten, yang mayoritas merupakan petani tradisional, terus mempertahankan praktik pertanian ini secara turun-temurun. Mereka mengandalkan metode pertanian ramah lingkungan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Suryadi, seorang petani berusia 55 tahun dari Cirinten, Lebak, mengungkapkan bahwa budidaya padi gogo telah menjadi penopang utama ketahanan pangan keluarganya.
Hasil panen padi gogo yang melimpah biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beras sepanjang tahun, sehingga mereka jarang sekali menjual gabah atau beras di pasaran.
Saat ini, sebagian besar tanaman padi gogo di wilayah tersebut telah memasuki masa panen pada bulan Maret 2025 mendatang.
"Kami tanam padi gogo seluas 5.000 meter bisa menghasilkan 130 ikat padi (geugeus) dan jika dikonversikan beras menjadi 100 kilogram," katanya
Selain itu, masyarakat adat seperti Badui juga berkontribusi dalam menjaga tradisi ini, sehingga keberadaan padi gogo tidak hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
Djaro Oom, kepala Desa Kanekes, menjelaskan bahwa varietas padi gogo lokal yang mereka tanam memiliki ketahanan yang tinggi terhadap hama dan penyakit.
3 Pembalap yang Bisa Jegal Marc Marquez Juara MotoGP 2025, Nomor 1 Rekan Setimnya Sendiri!
"Semua masyarakat Badui hanya mengandalkan pertanian padi gogo yang ditanam di lahan darat dan dilarang di areal persawahan," katanya.