PEMIRA Ricuh, Wakil Rektor III UNMA Banten Bawa Kabur Sepihak Kotak dan Surat Suara

PEMIRA Ricuh, Wakil Rektor III UNMA Banten Bawa Kabur Sepihak Kotak dan Surat Suara

Terkini | lebak.inews.id | Kamis, 27 Juni 2024 - 02:00
share

PANDEGLANG, iNewsLebak.id - Pelaksanaan Pemilihan PRESMA dan WAPRESMA di Kampus Universitas Mathla'ul Anwar Banten tidak berjalan dengan mulus. Hal ini terjadi karena banyaknya temuan kejanggalan pada penyelenggara dan aksi yang tidak pantas dilakukan oleh Wakil Rektor III UNMA Banten. Selasa (25/6/2024).

Pantauan di lapangan, setelah pemilihan selesai Tim Pemenangan salah satu Paslon meminta KPUM untuk menghitung Absensi, surat suara keluar / keseluruhan dan DPT yang ada sebagai bentuk transparansi, sebelum perhitungan. Setelah dihitung semua mendapat angka yang berbeda.

Setelah melakukan banyak diskusi dengan utusan masing masing calon tidak menemui solusi. Tim Pemenangan salah satu Paslon meminta untuk tidak dilanjutkan perhitungan diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara. 

"Kami tidak akan tanda tangan, ini harus diadakan PEMIRA ulang, kok bisa ketiga data itu angkanya berbeda," kata Hadi, saksi Paslon 01.

Berdasarkan fakta di lapangan ditemukan data yaitu : dptb dan dpt berjumlah 693 sedangkan tanda tangan absen pemilih berjumlah 681 dan dihitung kertas suara dari kotak suara berjumlah 684 

 

Aksi yang dilakukan oleh wakil rektor III merupakan dugaan keberpihakan dalam pelaksanaan PEMIRA yang mengakibatkan kontroversi dan terjadinya ricuh di kalangan mahasiswa.

"Seharusnya Wakil Rektor III memberikan solusi yang rasional dan kongkrit terhadap situasi itu, bukan malah memicu terjadinya ricuh akibat keputusan yang diambil," ujar Irfan Wakil Ketua BEM FSFK.

Kotak yang berisikan surat suara itu dibawa dan dimasukan kedalam mobil.

"Seharusnya surat suara itu dibakar saja supaya tidak terjadi kericuhan karena kejanggalan PEMIRA dan diadakan pemilihan ulang, bukan wewenang wakil rektor III untuk membawa surat suara dan kotak suara," kata Galih Ketua UKM Racana.

Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi mengecam keras Rektorat atas tindakan kontroversi yang dilakukan dan bukan kewenangannya.

 

"Kami mengecam keras atas tindakan Wakil Rektor III yang telah mencederai demokrasi kampus, dan akan kami tindak lanjuti secara serius agar demokrasi kampus ini dapat berjalan dengan baik," ungkap Farhan, Koordinator Aliansi.

Topik Menarik