Peran Media Dalam Melindungi Budaya Bangsa

Peran Media Dalam Melindungi Budaya Bangsa

Terkini | jatenginfo.inews.id | Sabtu, 27 Juli 2024 - 00:20
share

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah menggelar diskusi bertema pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila, Jumat (26/7). Bekerjasama dengan Pusat Kajian Media dan Kebudayaan, diskusi ini mengangkat tema "Peran Media dalam Melindungi Budaya Bangsa" serta dihadiri sejumlah pekerja media di Kota Semarang.

Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin menyatakan media massa memiliki peran penting untuk memperkuat sosialisasi nilai-nilai Pancasila.

Saat ini banyak ditemui hal-hal yang bergeser dari nilai Pancasila tersebar luas di media sosial. Media massa memiliki fungsi untuk tetap memperkuat kembali lewat tulisan-tulisan yang membawa ruh nilai Pancasila.

"Media punya fungsi kritis ketika ada praktek bergeser dari nilai pancasila. Juga apabila prilaku masyarakat yang terlalu ke kanan, atau ke kiri, media memiliki tugas menjaga keseimbangan ini supaya tetap di tengah yaitu tetap Pancasila," ungkap Haerudin.

Di sisi lain, Ketua Pusat Kajian Media dan Kebudayaan Teguh Hadi Prayitno menjabarkan bahwa Pancasila sebagai landasan bangsa sudah sangat ideal namun realitanya tidak demikian. Dalam kaitannya dengan kebudayaan, realitanya banyak seniman mengeluhkan keterbatasan dalam berekspresi.

Adanya UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 2017 juga mestinya mempermudah seniman, budayawan, dalam melakukan perannya.

"Salah satu yang diatur di dalamnya juga adalah pemerintah melindungi dari budaya asing. Apakah hari ini sudah terwujud? Ini mestinya juga menjadi perhatian," ungkap Teguh.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, Muhammad Aulia Assyahidin menyoroti realita interaksi masyarakat Indonesia di ruang digital yang sangat tidak Pancasialis. Orang Indonesia cenderung nyinyir, tak mengindahkan bucaya timur yang menjunjung tinggi sopan santun.

"Warganet kita tidak santun di sosial media. Kenapa? Ini karena kita tidak melakukan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dulu ada pelajaran P4, sekarang tidak ada. Makanya generasi sekarang, ini terutama mereka di umur bawah 30 banyak tidak santun di media sosial," terangnya.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip Alamsyah menggangap kegiatan tersebut sangat penting dan bermanfaat untuk para jurnalis.

"Saya kira kegiatan tadi sangat penting dan bermanfaat karena para jurnalis ini kan perlu mendapatkan penguatan dengan budaya. Ini supaya subtansi ketika dia meliput sebuah berita itu ada semangat untuk mendasarkan kepada nilai-nilai budaya yang mencerahkan. Sehingga akan bermanfaat bagi kehidupan bangsa terkait dengan penguatan sosial udaya dan pengetahuan itu menjadi penting," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk para jurnalis supaya memberikan kontribusi baik revitalisasi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Artinya yaitu para jurnalis membantu menguatkan pembangunan karakter nasional masyarakat.

Topik Menarik