Pasar Rakyat Indonesia di Cape Town Laris Manis, Minyak Kelapa Sawit jadi Primadona!
CAPE TOWN, iNews.id - Konsulat Jenderal RI Cape Town menyelenggarakan Pasar Rakyat Indonesia (Indonesian Folk Market/IFM) di kantor KJRI Cape Town, Afrika Selatan pada Sabtu, (9/11/2024). Penyelenggaraan IFM ini merupakan yang kedua kali digelar.
Kali ini, Pasar Rakyat Indonesia didukung dengan keikutsertaan grup seni dan tari DKI Jakarta. Mereka membawakan aneka tari Betawi yang sangat dinamis dan energik, seperti Neng Calakan Dance, Kembang Dare Dance, Langgam Kedongan Dance.
Grup ini juga membawakan aneka musik dan lagu Betawi yang jenaka serta musik dangdut. Aneka tari daerah juga dibawakan oleh EON Group School of Performing Arts yang berbasis di Cape Town. Pengajar tari di lembaga ini merupakan alumni penerima bea siswa seni budaya pemerintah Indonesia.
Sejumlah tarian yang dibawakan EAON Group di antaranya, tarian saman, tari piring, tari wiratania Bali, cebing melati. Band KJRI dan grup musik lokal Marimba juga turut memeriahkan Pasar Rakyat Indonesia.
ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) yang berbasis di Johannesburg, Indofood dan Kalbe International yang berbasis di Afrika Selatan, distributor balsam BCAP Logistic di Cape Town kembali berpartisipasi dan mendukung penuh kegiatan ini.
Pasar Rakyat Indonesia kali ini juga diramaikan dengan keikutsertaan Bali Promotion Board, Batik Chic, CPOPC (Council of Palm Oil Producing Countries). Bali Promotion Board menawarkan paket-paket tur ke Bali yang dapat diminati oleh para pengunjung.
Sementara, Batik Chic yang merupakan salah satu brand batik ternama selain membuka booth juga menggelar Fashion Show yang menampilkan sejumlah koleksi terkini dengan memadankan tradisi batik klasik dengan modern.
CPOPC menampilkan sample produk-produk minyak kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas utama Indonesia. Mereka juga menayangkan proses produksi kelapa sawit di Indonesia.
Sejumlah pihak tertarik dengan minyak goreng kelapa sawit dan akan menjajaki lebih lanjut. Peran dan keikutsertaan masyarakat Indonesia dan diaspora Indonesia tetap menjadi bagian penting dalam suksesnya penyelenggaraan Pasar Rakyat.
Pada umumnya mereka menjalankan bisnis di bidang kuliner. Ragam kuliner Nusantara yang disajikan di antaranya, Soto Betawi, Mie Goreng Jawa, Bali Food, Gado-gado, Nasi Kuning Nusantara, Sate, Nasi goreng ayam, Bakwan, Ayam bakar Taliwang, Rendang, Bakso kuah.
Selain itu juga desserts seperti es teler, angsle, es campur, dan aneka jajan pasar seperti onde-onde, pukis, lapis legit, putu, klepon, dan dadar gulung.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Cape Town menggarisbawahi Pasar Rakyat tahun ini menjadi ekstra spesial karena merupakan perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan dan menjadi simbol dan perayaan "special bond" Cape Town Afrika Selatan dengan Indonesia.
Selama acara juga dilakukan business matching yang difasilitasi oleh KJRI dalam lingkup pariwisata dan sektor ekonomi kreatif, diantaranya pertemuan antara Asia Africa Film and TV Intercontinental Alliance (AATVIA) dengan Rektor Universitas Film AMIKOM Yogyakarta, dan Sekretaris Jenderal Bali Tourism Promotion yang membahas kerja sama paket tur dan konten untuk peningkatan jumlah wisatawan ke Indonesia.
AATVIA sekaligus melakukan pertemuan dengan CPOPC, guna membantu produksi konten dan bahan promosi produk-produk minyak kelapa sawit dan khasiat yang dimiliki, yang dapat disirkulasikan pada jaringan kerja AATVIA dan di Afrika.
Secara umum, Indonesian Folk Market kali ini sangat meriah, sangat rapi pengorganisasian dan tata letak panggung dan booth yang lebih luas dan di banyak titik menjadikan distribusi pengunjung lebih menyebar dan mengalir baik. Ditambah dengan pertamanan yang indah KJRI Cape Town, para pengunjung sangat nyaman dan betah di acara ini.
Tak sampai di situ, mereka turut bergoyang poco-poco pada akhir acara. Jumlah pengunjung yang hadir tercatat sebanyak 2663 orang.
Feedback pengunjung dan para vendor sangat positif atas penyelenggaraan acara yang luar biasa menurut mereka. Para vendor menyampaikan apresiasinya atas kesempatan ikut serta pada IFM 2024 di Cape Town.
Booth-booth kuliner yang sudah disiapkan dengan jumlah yang memadai diserbu pengunjung dan banyak yang terjual habis. Produk-produk lain juga laris manis termasuk produk yang dibawakan oleh ITPC, Indofood dan BCAP Logistic. BCAP menyampaikan bahwa hasil penjualan yang didapatkan pada IFM 2024 ini melebihi keikutsertaan mereka pada Health Expo 2024 yang mereka ikuti di CTICC, Cape Town.
KJRI Cape Town merencanakan melakukan kembali kegiatan IFM pada tahun mendatang, dengan tema dan penyajian berbeda. Selain peserta yang ada saat ini, Pemda Makassar yang diwakili Dinas Kebudayaan Makasar berkeinginan turut berpartipasi pada IFM tahun depan.
Hal melihat kedekatan emosional, sosial budaya Makasar kota asal Syekh Yusuf Al Makasari dengan Cape Town dan diaspora Indonesia di Cape Town.
Selanjutnya tanggal 10-13 November 2024 KJRI Cape Town akan menggelar Festival Film Indonesia (FFI) berlokasi di di Gallileo Open Air Cinema Kirstenbosch Garden dan Labia Theathre tanggal 11-12 November 2024 dengan memutar 10 film unggulan. Salah satunya adalah pemutaran film Battle of Surabaya bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2024. Cape Town, 9 November 2024 Konjen RI Cape Town Tudiono