KKP Beberkan Jenis Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis, Tongkol hingga Kerapu

KKP Beberkan Jenis Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis, Tongkol hingga Kerapu

Ekonomi | inews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 15:30
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan terdapat beberapa jenis ikan yang disiapkan untuk menu program makan bergizi gratis.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini menuturkan mulai dari ikan tongkol, tuna, cakalang, kembung, hingga kerapu bisa dijadikan pilihan.

"Mengenai jenis ikannya tentu, produksi perikanan di nasional ini kan banyak seperti tuna, tongkol, cakalang, ikan kembung, kerapu. Banyak sekali jenis ikan di kita," ucap Ishartini dalam konferensi pers di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Dia menambahkan, ikan-ikan tersebut akan didapat dari wilayah perairan terutama di bagian Indonesia Timur. Selain itu, produk ikan juga akan dipasok dari hasil budi daya.

"Banyak ya, Timur itu sumber ikan, Ambon, Aceh, kalau produk perikanan Indonesia banyak ya, Merauke banyak lah, dari 38 provinsi itu punya semuanya," tuturnya.

"Karena nanti budi daya, produk budi daya ini akan menyokong lebih besar untuk program makan bergizi gratis, karena produksinya akan lebih besar di budidaya," ucapnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah juga akan terus meningkatkan mutu produk perikanan dan kelautan dari hulu untuk menjamin keamanannya sebelum diberikan kepada masyarakat.

Menurutnya, pemerintah telah banyak melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk bisa menjaga mutu produk di wilayah domestik.

"Kita juga nanti akan buka kerja sama, sudah diinisiasi rapat-rapat sudah berkali-kali dengan teman-teman dari Bapanas itu untuk bisa menjaga mutu di domestik," ujarnya.

"Tentu dari sisi kami harus bisa jaga mutunya, sehingga saya sampaikan bahwa kami menjaga mutu ini dari hulu, sehingga dari mulai penangkapannya nanti akan kita bereskan, sertifikasi untuk kapal-kapalnya, termasuk di budi daya," katanya.

Topik Menarik