Hashim Lapor ke Prabowo Ada 300 Pengusaha Nakal Tak Punya NPWP dan Rekening

Hashim Lapor ke Prabowo Ada 300 Pengusaha Nakal Tak Punya NPWP dan Rekening

Ekonomi | inews | Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:47
share

JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus adik kandung Presiden Terpilih Prabowo, Hashim Djojohadikusumo melaporkan ada 300 pengusaha nakal di Indonesia. Hal ini lantaran mereka tak memiliki NPWP, dan rekening Bank di Indonesia.

Padahal, kata Hashim, mereka menjalankan usaha di dalam negeri. Adapun, nama-nama pengusaha tersebut sudah dilaporkan ke Kejaksaan Agung kepada Presiden Prabowo Subianto untuk selanjutkan diambil tindakan.

"Jaksa agung sudah siap bertindak, ini pengusaha nakal, dan mudah-mudahan tidak ada di Kadin. Ada 300 lebih pengusaha nakal, beberapa tidak punya NPWP, rekening bank di Indonesia, ini sudah dikasih laporan ke pak Prabowo," ucapnya di Menara Kadin, Rabu (24/10/2024).

Menurut Hashim, pengusaha nakal tersebut sebetulnya pengusaha yang berada di sektor perkebunan di Indonesia. Namun, uang mereka disimpan di luar negeri, dan tidak membayar pajak ke negara.

Menariknya, kata Hashim, potensi pajak yang bisa dikumpulkan dari 300 pengusaha nakal tersebut bisa mencapai Rp300 triliun. Pengumpulan itu rencananya akan terbagi dalam 2 tahap.

Tahap pertama tahun ini, dengan estimasi yang bisa dikumpulkan sebesar Rp189 triliun. Sedangkan, sisanya akan dibayarkan tahun depan.

"(Pengusaha nakal) segera bisa bayar Rp189 triliun dalam waktu singkat, tahun ini atau tahun depan, akan tambah Rp120 triliun lagi, sehingga sekitar Rp300 triliun itu masuk ke kas negara," tutur dia.

Menurutnya tambahan kas negara itu bisa menjadi sumber pembiayaan untuk mendukung program-program Prabowo dalam rangka peningkatan kualitas SDM, ketahanan pangan, hingga ketahanan energi kedepannya.

"Jadi saya yakin, program makanan gizi, makanan gizi, itu akan dilaksanakan, ya, dan program perumahan, yang kemarin saya sebut, tadi pagi saya ikut rapat dengan Maruarar Sirait dan Fahri Hamzah. Mereka targetnya 3 juta unit rumah setahun," kata Hashim.

Topik Menarik