Kisah Sukses Pasutri asal Sampang Ternak Burung Perkutut Kontes Bernilai Puluhan Juta Rupiah

Kisah Sukses Pasutri asal Sampang Ternak Burung Perkutut Kontes Bernilai Puluhan Juta Rupiah

Terkini | inews | Senin, 21 Oktober 2024 - 17:13
share

SAMPANG, iNews.id - Bermula dari hobi, pasangan suami istri (pasutri) asal Sampang, Madura, Jawa Timur sukses menjadi peternak burung perkutut. Burung yang dihasilkan berkualitas kontes bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah. 

Berkat keuletan dan kesabaran mereka, hasil burung perkutut yang dirawat selama tiga tahun telah memenangkan berbagai trofi kejuaraan di berbagai ajang perlombaan. 

Selain itu, usaha ini juga berhasil memulihkan perekonomian keluarga mereka dan kini mampu mempekerjakan dua karyawan untuk membantu merawat burung perkutut.

"Biasa lah di awal kita rugi-rugi tapi belakangan ini dengan capaian-capaian yang sudah diraih, alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga," ujar Muhammad Ishak yang sukses dengan usahanya tersebut, Senin (21/10/2024).

Ratusan trofi terpampang rapi di rumah mereka, mengabadikan berbagai pencapaian dalam kontes burung perkutut di Indonesia. Suara merdu burung perkutut dengan nilai jual tinggi memang selalu menarik perhatian, namun burung perkutut memiliki kekhasan kicauan yang tidak dimiliki burung lain. 

Hal inilah yang menarik perhatian Muhammad Ishak dan istrinya, Athif, yang berasal dari Desa Apa'an, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang.

Awalnya, dia bersama istri, Athif hanya menjadi penonton dalam perlombaan burung perkutut. Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk memelihara burung perkutut jenis Bangkok. 

Dengan dukungan sang istri,dia mulai berpikir bagaimana hobi mereka bisa menjadi ladang bisnis yang dapat memulihkan perekonomian keluarga. Pada tahun 2022, mereka mulai beternak dua ekor burung perkutut dan hingga kini, pada tahun 2024, usaha mereka terus berjalan sukses.

Burung perkutut yang mereka tangkarkan merupakan jenis bangkok yang memiliki suara khas panjang dengan liukan di tengah. 

Kini, mereka memiliki 15 kandang indukan di lahan depan rumah mereka yang dijadikan tempat sangkar. Setiap pagi, Muhammad Ishak dan istrinya sibuk merawat burung perkutut tersebut. 

Merawat burung perkutut memerlukan skill dan kesabaran khusus, terutama dalam melatih suara burung perkutut agar memiliki suara panjang dan merdu. Kebersihan kandang juga menjadi prioritas utama untuk menjaga kesehatan burung.

Berbeda dengan burung ocehan lainnya, menurutnya burung perkutut harus memiliki asal usul trah dan keturunan yang jelas. Setiap burung perkutut di kandang Leora Bird Farm miliknya dilengkapi dengan gelang sebagai identitas untuk memiliki nilai jual tinggi.

Keuletan dan kesabaran yang tak pernah henti, pasangan pasutri ini telah banyak meraih trofi di berbagai kejuaraan kontes burung perkutut dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah sebelumnya terhimpit masalah ekonomi, kini mereka telah pulih kembali dan bahkan mampu mempekerjakan dua orang karyawan.

Burung perkutut milik Muhammad Ishak dijual dengan harga ratusan hingga puluhan juta rupiah, tergantung kualitas dan suara burung tersebut. Sungguh sebuah contoh sukses dari usaha yang bermula dari hobi, yang kini membawa dampak positif bagi perekonomian keluarga mereka.

"Kita awalnya bukan peternak, hanya penikmat saja. Kita beli itu langsung bisa dibuat lomba. Kalau sekarang kita sudah memiliki nama sendiri," kata istri Ishak, Athif.  

Topik Menarik