KJRI Melbourne Gelar Forum Bisnis untuk Dorong Kerja Sama Sektor Digital dan Private Funds

KJRI Melbourne Gelar Forum Bisnis untuk Dorong Kerja Sama Sektor Digital dan Private Funds

Ekonomi | inews | Jum'at, 4 Oktober 2024 - 18:18
share

MELBOURNE, iNews.id - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne berkolaborasi dengan Indonesian Investment Promotion Centre (IIPC) Sydney dan Festival Indonesia Inc, komunitas diaspora Indonesia di Victoria, sukses menggelar 'Festival Indonesia Business Forum: Indonesia-Australia Economic Powerhouse Business Forum.' Acara yang berlangsung di Melbourne tersebut dihadiri kurang lebih 100 pemangku kepentingan dari Indonesia dan Australia, mulai dari perwakilan pemerintah, pelaku bisnis, hingga akademisi. 

Forum bisnis ini mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan terkait, sebagaimana ditunjukkan oleh jumlah peserta yang hadir. Selain itu, forum berhasil mengidentifikasi sejumlah peluang investasi bagi perusahaan dana pensiun dan private funds Australia, antara lain di sektor seperti infrastruktur, pendidikan, dan manufaktur. 

Peluang besar juga terlihat di sektor teknologi digital, baik untuk industri kreatif seperti gim, maupun teknologi digital yang mendukung sektor lain, seperti telematika untuk manajemen armada.

Forum tersebut mengangkat tema "Building an Economic Powerhouse: Leveraging Mutual Strengths in Digital Technology and Private Fund Sectors." Forum ini terbagi menjadi tiga sesi yang membahas berbagai peluang investasi di Indonesia bagi perusahaan dana pensiun dan private funds Australia, potensi bisnis di sektor teknologi industri, serta iklim bisnis dan investasi di Indonesia. 

Selain sesi pemaparan dan diskusi, forum bisnis juga memfasilitasi pertemuan bisnis antar peserta yang hadir, seperti peserta dari sektor teknologi digital, hybrid fund, serta makanan dan minuman.

Terdapat dua pembicara kunci yang membuka forum ini, yaitu Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono dan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno.

Duta Besar Siswo Pramono menuturkan, tema acara tersebut mencerminkan semangat kolaborasi dan ambisi bersama antara Indonesia dan Australia untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan ekonomi, perdamaian, dan kesejahteraan. 

"Dengan bekerja sama, kita dapat membuka peluang yang sangat besar, mendorong inovasi, dan memastikan bahwa pertumbuhan kita berkelanjutan,” kata Siswo dalam keterangannya.

Sementara itu, Riyatno menekankan bahwa forum ini menjadi platform yang berharga bagi Indonesia untuk berkolaborasi dan mengeksplorasi peluang baru untuk kemitraan.

"Semoga kesempatan ini dapat menjadi wadah untuk membangun jembatan pemahaman, menjalin hubungan kerja sama yang kuat, dan membuka potensi besar kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia,” ucap Riyatno.

Selama berlangsungnya forum bisnis, para peserta antusias mengunjungi B to B Matching Event yang diselenggarakan di tempat yang sama bersamaan dengan forum bisnis. B2B menghadirkan berbagai produk buatan Indonesia siap ekspor, seperti aneka produk makanan kemasan dari Mutigo Indonesia, Padussiana, Star Sorghum, juga aneka ragam aksesori dari sisik ikan oleh Universitas Pattimura yang telah berhasil menjadikan limbah sisik ikan menjadi karya indah yg dapat dipakai sehari-hari.

Selain itu, forum bisnis ini merupakan bagian dari Festival Indonesia 2024, serangkaian kegiatan yang diselenggarakan bersama oleh KJRI Melbourne dan Festival Indonesia Inc yang bertujuan untuk mempromosikan investasi, perdagangan, pariwisata, dan budaya Indonesia di Australia. 

Selain forum bisnis, Festival Indonesia akan menampilkan beberapa acara lainnya, yaitu Indonesian Night pada 4 Oktober, Festival Outdoor Indonesia pada 6 Oktober, dan FI Goes to School dari 7 hingga 11 Oktober.

Festival Indonesia Business Forum: Indonesia-Australia Economic Powerhouse Business Forum dihadiri kurang lebih 100 pemangku kepentingan dari Indonesia dan Australia, dari perwakilan pemerintah, pebisnis, hingga akademisi. (Foto: Dok. KJRI Melbourne)
Festival Indonesia Business Forum: Indonesia-Australia Economic Powerhouse Business Forum dihadiri kurang lebih 100 pemangku kepentingan dari Indonesia dan Australia, dari perwakilan pemerintah, pebisnis, hingga akademisi. (Foto: Dok. KJRI Melbourne)

Adapun sesi pertama dimoderatori oleh Ketua Grup Investasi, Keuangan, dan Infrastruktur Australia Indonesia Business Council/AIBC, Peter McGregor membahas mengenai peluang investasi di Indonesia bagi private funds dan dan pensiun Australia serta menghadirkan pembicara: Direktur Southeast Asia Investment Deal Teams, Austrade, Stuart M Rees; Partner Helios Capital Asia, Steven Tirtawidjaja; dan, Direktur IIPC Sydney, Haryo Yudho Sedewo. 

Sementara itu, sesi kedua membahas potensi industri teknologi digital Indonesia, dengan fokus pada sektor kreatif dan peran teknologi digital dalam mendukung berbagai industri lainnya. Dimoderatori oleh Helen Brown, pendiri & Managing Director Bisnis Asia, sesi ini menghadirkan CEO TransTRACK, Anggia Meisesari; Direktur Kemitraan RMIT University, Prashil Singh; Direktur Eksekutif Nongsa Digital Park & Infinite Studios, Marco Bardelli, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Luat Sihombing yang hadir secara daring.

Anggia Meisesari menuturkan, telematika armada di Indonesia telah membawa perubahan signifikan dalam beberapa sektor industri, antara lain logistik, transportasi publik, pertambangan, pelabuhan, dan perkebunan. 

"Dengan penerapan telematika armada, industri-industri ini di Indonesia mampu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan meningkatkan keselamatan kerja serta kualitas layanan,” katanya.

Festival Indonesia Business Forum: Indonesia-Australia Economic Powerhouse Business Forum. (Foto: Dok. KJRI Melbourne)
Festival Indonesia Business Forum: Indonesia-Australia Economic Powerhouse Business Forum. (Foto: Dok. KJRI Melbourne)

Forum bisnis ditutup dengan sesi yang membahas iklim bisnis dan peluang investasi di Indonesia, terutama di Provinsi Papua Tengah. Sesi yang dimoderatori oleh Edward Buckingham dari Monash Business School menghadirkan tiga narasumber, yaitu Pj Gubernur Papua, Ribka Haluk; Kepala Asialink Business, Shiraz Engineer; dan Staf Teknis Imigrasi Sydney, Agus Abdul Majid.

Shiraz menyampaikan pandangan mengenai sejumlah sektor yang potensial bagi investasi Australia di Indonesia, antara lain: pendidikan dan critical mineral. Sementara itu, Agus Abdul Majid menjelaskan program Golden Visa Indonesia, yang antara lain bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia. 

Dalam sambutan penutupnya, Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania, Kuncoro Waseso menyebut bahwa forum bisnis ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan, alat untuk membantu mencapai kerja sama yang nyata dan konkret yang menguntungkan kedua negara dan masyarakat.

"Selain itu, salah satu esensi dari pembahasan hari ini adalah dalam bekerja sama, kedua belah pihak harus berkontribusi atau terlibat. Artinya, tidak hanya satu pihak yang bertanggung jawab atas suatu situasi; keduanya memiliki peran dalam mencapai hasil,” ucapnya.

Topik Menarik