Airlangga Minta Sritex Tetap Produksi dan Ekspor usai Putusan Pailit Inkrah
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex tetap menjaga keberlanjutan bisnis meski putusan hukum pailit berstatus inkrah.
Mahkamah Agung (MA) telah menolak permohonan kasasi yang diajukan Sritex terkait putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Niaga Semarang. Artinya, status pailit Sritex memiliki kekuatan hukum tetap.
“Kita minta perusahaan tetap going concern dan kami sudah berkomunikasi bahwa ekspor tetap berjalan, karena status daripada kawasan berikat masih tetap berjalan,” ujar Airlangga di Gedung Sarinah, Jakarta, dikutip, Sabtu (20/12/2024).
Pernyataan Airlangga sekaligus menjadi penegasan atas komitmen pemerintah dalam mendukung industri tekstil tetap berjalan di tengah krisis. Saat ini, Sritex telah mengambil langkah hukum berupa Peninjauan Kembali (PK) untuk melawan penolakan kasasi.
Airlangga menggarisbawahi pemerintah menghormati proses hukum yang berjalan.
"Kalau proses hukum, silakan saja berproses,” ucapnya.
Keputusan MA yang menolak kasasi Sritex telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kelangsungan operasional perusahaan, terlebih karena Sritex juga merupakan perusahaan publik, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, memastikan pihaknya telah meminta manajemen Sritex untuk memaparkan tindak lanjut dan rencana ke depan pasca pailit.
Sebagai regulator dan operator pasar modal, BEI telah menyampaikan peringatan kepada emiten tekstil itu, atas potensi penghapusan pencatatan alias delisting.
“Bursa telah meminta kepada SRIL untuk menyampaikan Keterbukaan Informasi kepada Publik mengenai tindaklanjut dan rencana Perseroan terhadap putusan pailit inkrah,” kata Nyoman kepada wartawan.