Bos BI Cerita Jajarannya Harus Kerja saat Weekend demi Luncurkan Lembaga Baru CCP 

Bos BI Cerita Jajarannya Harus Kerja saat Weekend demi Luncurkan Lembaga Baru CCP 

Ekonomi | inews | Senin, 30 September 2024 - 16:10
share

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan perjalanan diresmikannya Central Counterparty atau CCP. Bahkan, demi peluncuran pada hari ini, Senin (30/9) ia dan jajarannya harus kerja saat weekend atau akhir pekan.

Menurut Perry, kualifikasi CCP berjalan sejak Jumat lalu. Ia pun meminta agar legalitas bisa diselesaikan di hari Senin sehingga bisa diluncurkan juga.

"Saya sudah ngomong sama Bu Destry dan Pak Doni. Saya tidak akan meresmikan kalau mulai Jumat malam dan (sampai) hari ini CCP SBNT ini belum qualify," kata Perry dalam Peluncuran Central Counterparty di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dan Deputi Gubernur BI Doni P Joewono menjadi saksi bagaimana sepanjang akhir pekan mengurus CCP bersama delapan bank dan KPEI. Mereka pun bersama-sama menjalani akhir pekan dengan bekerja.

"Dan alhamdulillah bu Destry dan pak Doni kerja over the weekend bersama delapan Bank dan KPEI, mempersiapkan semuanya. Apa yang paling penting dari ini? Satu, izin pendirian, penyetoran modal, semuanya sudah done," tutur Perry.

Secara lembaga bisnis, Perry membeberkan BI juga sudah memenuhi 22 prinsipal lembaga pasar keuangan internasional untuk melakukan review terhadap CCP, hingga lembaga itu kini diakui mereka.

"Dari 22 principle of financial market international semuanya sudah dipenuhi, dan hari ini kami juga sudah kirim kepada yurisdiksi internasional, para bank sentral, mitra-mitra kita, kita kirim, suratnya kami tandai Jumat malam pukul 12, done dikirim ya. Jadi sudah, sudah assessment principle of financial market international untuk CCP SBNT," ucap dia.

Kemudian, CCP SBNT ini akan fokus dengan dua produk terlebih dahulu, yaitu Repurchase Agreement (Repo) dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

Sehingga ke depan, ini akan sejalan dengan Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 untuk bagaimana proyeksi Repo dari Rp14 triliun ke Rp30 triliun dan DNDF dari 100 juta dolar AS menjadi 1 miliar dolar AS per hari.

"Insya Allah ini hadiah kita, legasi kita bersama BI, OJK, industri perbankan, KPEI untuk mari bersama memberikan legasi bagi negara kita," ujar Perry.

Topik Menarik