Rupiah Hari Ini Ditutup Kembali Melemah, Sentuh Rp15.455 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Kembali Melemah, Sentuh Rp15.455 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Jum'at, 30 Agustus 2024 - 17:17
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup kembali melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (30/8/2024). Rupiah ambles 31,5 poin atau 0,20 persen ke level Rp15.455 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.423 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, pergerakan dolar AS terbantu oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi AS yang terus berlanjut, setelah data produk domestik bruto yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ekonomi tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada kuartal kedua.

"Data indeks harga PCE, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada hari Jumat, dan juga diharapkan menunjukkan inflasi sedikit meningkat pada bulan Juli. Ekonomi yang kuat dan inflasi yang lesu membuat Fed kurang bersemangat untuk memangkas suku bunga secara tajam," kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (30/8/2024).

Sementara itu, para pedagang masih mempertahankan prediksi pelonggaran suku bunga pada bulan September, yang lebih condong ke arah pemotongan lebih kecil, 25 basis poin, menurut data CME Fedwatch.

Selain itu, data indeks harga konsumen dari Tokyo menunjukkan inflasi tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Agustus, dengan inflasi inti bergerak kembali mendekati target tahunan Bank Jepang sebesar 2 persen di tengah peningkatan belanja swasta.

Data ini memperkuat gagasan bahwa peningkatan inflasi akan memberi BOJ lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Pembacaan CPI juga membantu pasar mengabaikan hasil produksi industri dan penjualan ritel yang mengecewakan.

Dari sentimen domestik, pemerintah akan memperhatikan faktor-faktor pendorong pertumbuhan ekonomi agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen dapat tercapai pada triwulan ketiga 2024. Konsumsi, investasi, ekspor, impor akan terus diperhatikan, guna untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga pada tingkat 5,1 persen. Selain itu perpolitikan dalam negeripun semakin stabil paska Pilpres 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen (year on year/yoy) ditopang kuatnya permintaan domestik dan meningkatnya kinerja ekspor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) didorong periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang.

Selain itu, daya beli masyarakat juga masih terjaga seiring dengan terkendalinya inflasi, kenaikan gaji ASN, pemberian gaji ke-13 dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta penciptaan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal tahun 2024 sebesar 3,55 juta.

Sementara, konsumsi pemerintah tumbuh positif sebesar 1,42 persen terutama didukung oleh penyerapan belanja modal dan belanja barang yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 39,5 persen dan 6,1 persen.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp15.440-Rp15.520 per dolar AS.

Topik Menarik