Karakter Cinta Laura di Series Dendam Bawa Pesan Positif soal Fighting Spirit

Karakter Cinta Laura di Series Dendam Bawa Pesan Positif soal Fighting Spirit

Gaya Hidup | inews | Sabtu, 28 September 2024 - 22:14
share

JAKARTA, iNews.id - Vision+ menghadirkan series terbaru berjudul Dendam pada 20 September. Series ini diadaptasi dari sinetron Deru Debu.

Namun ada perubahan signifikan di mana dalam series ini, tokoh utamanya seorang perempuan bukan laki-laki. Dendam menghadirkan Cinta Laura sebagai bintang utama (Renata) yang digambarkan sebagai perempuan tangguh, bukan hanya jago beladiri tapi juga punya kecerdasan tingkat tinggi.

Tapi Renata tentu tidak sesempurna itu, hatinya sempat beku karena kekecewaan mendalam yang sempat dirasakannya. Pada dasarnya, karakter tidak bisa digambarkan begitu sempurna mengingat setiap individu juga tentu memiliki kekurangan yang bisa menjadi pelecut semangat terus memperbaiki diri dan berjuang mewujudkan keinginannya. Itulah yang pesan yang ingin disampaikan series Dendam melaui karakter Renata.

Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo ingin menggaungkan pesan soal perempuan berdaya perempuan juga bisa menjelma menjadi sosok yang kuat dan tangguh. Namun, Clarissa mengungkap inspirasi dari tokoh Renata sebagai sosok yang tangguh dalam perjuangannya juga bisa relevan untuk laki-laki, bukan hanya perempuan saja. 

"Karakter utama Renata memang punya kualitas dari keanggunan, kecerdikan, ketekunan dan kesabarannya, dia juga ramah terhadap sekitarnya. Dia terus berjuang untuk mencari pembunuh adiknya, dia terus bangkit hingga bisa menjadi pemimpin. Terlepas dari gender, ada massage positif soal fighting spirit," kata Clarissa dalam acara Idea Fest 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2024).

Menurut Clarissa, saat ini di dunia perfilman sudah banyak film yang mengangkat isu soal woman empowerement, sementara OTT masih tidak sebanyak film. Clarissa yakin karakter Renata yang diperankan Cinta Laura mampu mempresentasikan nilai-nilai perempuan yang berkualitas. 

"Di dunia perfilman maupun OTT memang sudah banyak mengangkat soal woman empowerement tapi sebenarnya bukan hanya soal jumlah angka berapa wanita yang dihighlight dan menjadi spotlight. Tapi bagaimana cara untuk mengangkat pesan soal woman empowerement itu sendiri. Kadang wanita tangguh digambarkan untuk memuaskan lelaki, dia kuat tapi menjatuhkan wanita yang lain. Bukan itu harusnya," tuturnya.

Topik Menarik