BMKG Catat 26 Wilayah Tak Diguyur Hujan 2 Bulan Lebih, Jakut dan Bekasi 73 Hari

BMKG Catat 26 Wilayah Tak Diguyur Hujan 2 Bulan Lebih, Jakut dan Bekasi 73 Hari

Terkini | inews | Rabu, 25 September 2024 - 08:13
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 26 daerah tidak diguyur hujan selama dua bulan lebih hingga akhir September 2024. Wilayah itu tersebar di enam provinsi.

BMKG mencatat hingga saat ini baru 20 persen wilayah Indonesia yang memasuki musim hujan. Sisanya masih mengalami musim kemarau. 

“Saat ini terdapat 26 daerah yang tersebar di 6 provinsi mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan,” bunyi keterangan BMKG, Rabu (25/9/2024).

Berikut sebaran daerah di enam provinsi yang terkategori kurang hujan ekstrem sampai September:

  1. NTT: Sumba Timur (150 hari), Sikka (82 hari), Kota Kupang (82 hari), Sumba Barat Daya 79 hari);
  2. Jawa Timur:  Jember (149 hari), Kota Probolinggo (149 hari), Pasuruan (148 hari), Situbondo (148 hari), Banyuwangi (147 hari), Blitar (147 hari), Mojokerto (147 hari), Tulungagung (147 hari), Malang (118 hari), Bangkalan (115 hari);
  3. NTB: Bima (147 hari), Lombok Timur (147 hari);
  4. Sulsel: Barru (78 hari), Takalar (78 hari), Makasar (76 hari);
  5. Jawa Barat: Kabupaten Ciamis (76 hari), Kabupaten Cirebon (75 hari), Kabupaten Indramayu (75 hari), Kabupaten Karawang (75 hari), Kabupaten Subang (75 hari), Kabupaten Bekasi (73 hari);
  6. DKI Jakarta: Jakarta Utara (73 hari).

Adapun wilayah yang sudah memasuki musim hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Riau, sebagian Jambi, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur.

Kemudian sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua.

BMKG mengimbau masyarakat menggunakan air secara bijak supaya dampak kekeringan bisa diatasi. 

“Bagi daerah yang sudah masuk musim hujan, periksa lingkungannya supaya bisa menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik,” tulis BMKG.

Topik Menarik