Acara Rising the Queen di Bekasi Dibatalkan usai Diprotes Warga, Diduga Bermuatan LGBT

Acara Rising the Queen di Bekasi Dibatalkan usai Diprotes Warga, Diduga Bermuatan LGBT

Terkini | inews | Rabu, 25 September 2024 - 09:13
share

BEKASI, iNews.id - Acara bertajuk 'Rising the Queen' yang dijadwalkan berlangsung di Bekasi Junction Mall, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Kamis (26/9/2024) batal digelar. Pembatalan dilakukan usai ramai penolakan dari warga gegara diduga bermuatan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Camat Bekasi Timur, Fitri Widyati menjelaskan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi langsung mengunjungi lokasi acara setelah informasi acara itu beredar.

"Kami menyampaikan bahwa kita warga Kota Bekasi, wabil khusus Kecamatan Bekasi Timur ini, menolak kegiatan LGBT, terus akhirnya yang bersangkutan (pihak penyedia lokasi) tidak melaksanakan atau membatalkan," ujar Fitri, dikutip Rabu (25/9/2024).

Manajer JP Club Purwanto, selaku penyedia lokasi mengatakan pihaknya memenuhi desakan penolakan yang datang dari warga Kota Bekasi. Dia meminta maaf kepada masyarakat.

“Dengan ini memohon maaf atas beredarnya flyer tanggal 26 September bertema Rising the Queen atau LGBT yang membuat keresahan dan kegaduhan di kalangan masyarakat kota Bekasi,” kata dia.

Dia memastikan acara tersebut batal dilaksanakan dan berjanji tidak akan mengakomodasi acara serupa.

“Saya juga sudah membatalkan dan akan berjanji tidak akan menyelenggarakan kegiatan tersebut untuk selamanya,” tutur dia.

Adapun salah satu penolakan datang dari Karang Taruna Kecamatan Bekasi Timur. Mereka menilai acara ini merusak tatanan moral masyarakat di Bekasi.

"Dengan LGBT ini salah satu penyakit masyarakat yang memang secara moral sangat merusak tatanan moral masyarakat," kata Ketua Karang Taruna Kecamatan Bekasi Timur, Heri Buchory.

Sementara itu, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi, Hasnul Kholid Pasaribu menegaskan acara tersebut tidak sejalan dengan nilai agama dan norma masyarakat apabila benar mengandung unsur LGBT.

"Acara semacam itu dapat mempromosikan gaya hidup yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam dan dapat merusak moral serta tatanan sosial," tutur dia.

Diketahui dalam flyer yang beredar, acara tersebut diselenggarakan oleh Sitara Entertainment. Flyer itu menampilkan sejumlah model diduga laki-laki berpenampilan wanita.

Dalam flyer juga tercantum akun Instagram @sitara_enterprise dan @esembi_official selaku pendukung acara. Hanya saja saat ditelusuri, akun tersebut sudah tidak ditemukan.

Topik Menarik