PTPN III dan Pertamina bakal Bangun Pabrik Etanol Kedua, Kapasitas Produksi 30.000 KL per Tahun

PTPN III dan Pertamina bakal Bangun Pabrik Etanol Kedua, Kapasitas Produksi 30.000 KL per Tahun

Ekonomi | inews | Senin, 23 September 2024 - 14:55
share

JAKARTA, iNews.id - Dua perusahaan pelat merah, PT Pertamina (Persero) dan Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) berencana membangun pabrik kedua untuk produksi etanol di Banyuwangi, Jawa Timur. Peletakan batu pertama atau groundbreaking ditargetkan pada 2025 mendatang.

Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Gani menuturkan, aksi korporasi ini masih dalam tahap studi kelayakan, kendati pembangunan awal proyek mulai dieksekusi di tahun depan. 

“Kita sedang melakukan studi kelayakan dengan Pertamina, kita akan membangun fasilitas kedua di Banyuwangi. Pabrik yang di Banyuwangi sedang studi kelayakan, mudah-mudahan tahun depan sudah mulai pembangunan,” ujar Abdul Gani saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).

Dari sisi kapasitas, pabrik baru hasil kemitraan dua perusahaan BUMN ini diprediksi mampu menghasilkan etanol sebesar 30.000 kiloliter (kl) per tahun. Volume tersebut setara dengan kemampuan produksi pabrik gula Gempolkrep milik PTPN III. 

“Berkaitan dengan energi, kami ini di Jawa Timur, tepatnya di pabrik Gempolkrep kita sudah memiliki pabrik etanol yang bahan bakunya, produksi per tahun 30.000 kiloliter,” kata dia.

Pembangunan pabrik etanol akan didanai Pertamina. Sementara, PTPN III menyiapkan bahan baku produksi komoditas energi bersih tersebut. Terkait besaran atau nominal investasi, dia enggan merinci lebih jauh. 

“Kebetulan sama Pertamina, jadi Pertamina bagian yang menginvestasikan, kami yang menyiapkan stok-nya, jadi bahan baku dari kami, Pertamina yang berinvestasi,” tuturnya. 

Adapun etanol bakal digunakan sebagai bahan bakar minyak di Tanah Air. Pertamina berencana mengimplementasikan biodiesel 50 persen (B50), setelah perseroan berhasil merealisasikan biodiesel 35 persen (B35). 

Biodiesel B35 merupakan bauran dari 65 persen solar dan 35 persen biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME). Sementara, B50 merupakan perpaduan antara 50 persen dan 50 persen biodiesel

“Jadi gini ya, ini baru perintisan ya, kalau cerita nasional ya, nasional itu ya kalau gasolin itu sekitar 35 juta kiloliter, artinya kalau untuk B5 saja itu berarti masih dibutuhkan cukup banyak,” ucap Gani.

Topik Menarik