Kendaraan Pecah Ban di Jalan, Ini Harus Dilakukan agar Tidak Terguling

Kendaraan Pecah Ban di Jalan, Ini Harus Dilakukan agar Tidak Terguling

Otomotif | inews | Minggu, 22 September 2024 - 09:31
share

JAKARTA, iNews.id - Kendaraan niaga seperti bus dan truk sering mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol. Kelebihan muatan serta kondisi ban yang sudah tidak prima kerap menjadi penyebabnya. 

Baru-baru ini, sebuah truk bak terbuka bermuatan ratusan ekor ayam mengalami kecelakaan tunggal akibat pecah ban. Truk tersebut terguling dan melintang di tol Jombang - Mojokerto, KM 685 +500 A, pada Sabtu, 14 September 2024.

Menanggapi itu, National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni menyoroti pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

"Pecah ban bukan hanya masalah teknis, tetapi juga merupakan isu keselamatan yang bisa berdampak luas, karena ketika ban meledak di tengah perjalanan, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain meningkat signifikan," ujarnya, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu (22/9/2024).

Dia menjelaskan beban muatan yang melebihi kapasitas sering kali menjadi penyebab utama pecah ban di jalan tol. Ahmad menjelaskan setiap ban memiliki spesifikasi tertentu untuk menopang beban maksimal. Muatan yang melebihi spesifikasi akan meningkatkan risiko kerusakan hingga pecah ban.

Untuk mengetahui kapasitas angkut ban, pengguna dapat memeriksa indeks beban yang tertera pada dinding samping ban. Misalnya, ban Hankook 1100R20 AH30 memiliki indeks beban 150/147, yang artinya ban ini mampu menopang beban 3.350 kg per ban untuk roda depan (steer), dan 3.075 kg per ban jika dipasangkan pada ban ganda, dengan tekanan angin 120 psi.

"Jika terpaksa membawa muatan yang melebihi spesifikasi ban, usahakan untuk menyesuaikan tekanan angin dan mengurangi kecepatan guna menjaga kendali kendaraan. Namun, sebaiknya hindari muatan berlebih karena dapat merusak performa ban dan meningkatkan risiko kerusakan," katanya.

Kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi secara konstan meningkatkan risiko potensi menabrak dan melindas objek tajam di jalan tol juga lebih besar, sehingga memicu pecah ban. Untuk kendaraan niaga disarankan menggunakan jalur paling kiri atau jalur lambat, dengan kecepatan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku.

Bagaimana jika memgalami pecah ban di jalan? Ahmad menerangkan, pertama, usahakan jangan panik dan tetap tenang agar pengendara bisa tetap konsentrasi. 

“Jangan menginjak rem sekaligus saat kondisi ban pecah, karena beban kendaraan akan bertumpu pada ban yang pecah. Hal ini dapat berakibat fatal karena berkurangnya daya cengkeram dan mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali atau tergelincir,” ujar Ahmad. 

Kedua, pegang kendali setir dengan posisi tangan di arah jarum jam 3 dan 9. Kemudian, secara perlahan arahkan kendaraan ke bahu jalan tol. 

“Segera nyalakan lampu hazard untuk memberikan tanda bagi pengemudi lain kendaraan Anda mengalami gangguan, sehingga mereka akan menjaga jarak aman.” kata Ahmad.

Terakhir, jangan membelokkan kemudi ke arah berlawanan dari posisi ban yang pecah, karena dapat menyebabkan kendaraan terguling. Saat ban belakang pecah, biasanya lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan pecah ban depan, karena ban depan yang masih berfungsi tetap menjadi tumpuan arah kemudi.

Topik Menarik