3 Negara yang Ditakuti oleh Korea Utara, Kim Jong Un Tambah Senjata Nuklir 

3 Negara yang Ditakuti oleh Korea Utara, Kim Jong Un Tambah Senjata Nuklir 

Terkini | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 15:03
share

JAKARTA, iNews.id - Daftar negara yang ditakuti oleh Korea Utara (Korut) menjadi perhatian belakangan ini. Korut dalam beberapa tahun terakhir, atau sejak kandasnya pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump, kembali meningkatkan kemampuan nuklirnya.

Pemimpin Korut Kim Jong Un, saat berpidato memperingati 76 tahun berdirinya Korut bulan ini,  mengatakan negaranya akan terus menambah senjata nuklir. Namun dia juga meyakinkan negara asing bahwa Korut akan menggunakan nuklir secara bertanggung jawab.

Menurut Kim, Korut perlu meningkatkan kemampuan nuklir karena potensi ancaman saat ini lebih beragam, termasuk dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Ini menandakan bahwa Korut memberikan perhatian lebih kepada AS dan negara-negara sekutunya sehingga mengeluarkan ancaman nuklir.

Berikut daftar negara yang ditakuti oleh Korea Utara:

1. Korea Selatan

Korea Selatan (Korsel) tetap menjadi ancaman nyata bagi Korut. Kedua negara secara teknis masih berstatus perang. Korsel dan Korut hanya meneken perjanjian gencatan senjata pada Perang Korea yang berlangsung antara 1950-1953, bukan perjanjian damai yang permanen.

Kedua negara terus meningkatkan kewaspadaan, terutama sejak kepemimpinan Korsel beralih dari Presiden Moon Jae In kepada Yoon Suk Yeol. 

Yoon memiliki sikap keras terhadap Korut, sebaliknya tidak dengan Moon. Bahkan Moon beberapa kali bertemu Kim Jong Un semasa berkuasa. Pertemuan itu membuka jalan bagi dialog denuklirisasi antara Presiden AS Donald Trump dengan Kim.

Meski beberapa kali pertemuan gagal mencapai kesepakatan pelucuran nuklir, namun Korut bisa melunak. Negara itu menaggguhkan uji coba rudal, bahkan sempat membongkar fasilitas nuklir terbesarnya.

Puncak keteganga baru, pada bulan lalu Korut menempatkan 250 peluncur rudal balistik taktis di perbatasan dengan Korsel. Upacara penyerahan ratusan peluncur rudal itu kepada militer dihadiri langsung Kim Jong Un.

Kantor berita pemerintah Korut, KCNA, melaporkan penempatan peluncur rudal itu menunjukkan perkembangan kemampuan pertahanan nasional Korut yang tak terbatas menghadapi ancaman dari tetangganya.

2. Jepang

Korut tak pernah berperang melawan Jepang seperti menghadapi Korsel pada 1950-an. Namun Jepang tetap menjadi ancaman nyata bagi keamanan Korut. 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada November 2021 berjanji akan mempertimbangkan semua opsi, termasuk mengerahkan kekuatan militer ke pangkalan musuh, di tengah meningkatnya ancaman dari Korut dan China. 

Dia juga berjanji memperkuat Pasukan Bela Diri guna melindungi kedaulatan dari ancaman kedua negara.

Pernyataan itu disampaikan setelah Korut terus menguji coba rudal balistik sembari meningkatkan kemampuan militer.

Setahun kemudian Angkatan Laut (AL) Jepang, Korsel, dan AS menggelar latihan gabungan anti-kapal selam. Latihan digelar setelah Korut menguji coba tiga rudal balistik tiga dalam sepekan. 

Salah satu uji coba tersebut menembakkan rudal balistik dari kapal selam.

Itu merupakan latihan gabungan anti-kapal selam pertama melibatkan tiga negara sejak 5 tahun.

“Latihan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan dalam merespons meningkatnya ancaman kapal selam Korea Utara, termasuk rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), saat Korut terus memberikan ancaman nuklir dan rudal secara konsisten melalui serangkaian uji coba rudal balistik,” bunyi pernyataan AL Korsel.

Halaman selanjutnya Amerika Serikat...

3. Amerika Serikat

Satu negara lagi yang ditakuti Korut tentu saja AS karena negara tersebut memiliki perjanjian keamanan dengan Korsel dan Jepang. AS hampir pasti akan ikut campur mengerahkan kekuatannya jika kedua negara sekutunya itu berperang melawan Korut.

Kim Jong Un serta pejabat Korut lainnya berkali-kali mengancam AS untuk tidak mengerahkan kekuatan militernya di Semenanjung Korea.

Saat perayaan ulang tahun ke-37 pada 2021, Kim Jong Un mengungkap beberapa daftar keinginan, salah satunya ingin memiliki senjata nuklir terbaru sebagai peringatan kepada presiden AS yang akan dilantik saat itu, Joe Biden.

Dia juga memerintahkan militer untuk mengembangkan lebih banyak roket, rudal hipersonik berhulu ledak superbesar, senjata nuklir bawah air, satelit mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.

Teranyar, pada buan ini, Kim menegaskan negaranya akan terus menambah senjata nuklir.

"Kekuatan nuklir (Korut) harus disempurnakan lebih menyeluruh”, katanya, sebagaimana dilaporkan KCNA, pada 10 September 2024.

Dengan begitu, lanjut Kim, Korut akan bisa mengimbangi negara-negara musuh yang juga memiliki persenjataan nuklir.

Korut juga akan melipatgandakan langkah-langkah dan upaya untuk membuat semua angkatan bersenjatanya, termasuk unit kekuatan nuklir, siap untuk bertempur sepenuhnya.

Kim mengangkat tema nuklir dalam pidato hari jadi Korut di saat hubungan antara dengan Korea Selatan (Korsel) berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Topik Menarik