Surat Ar Rahman untuk Ibu Hamil dan Janin yang Dikandungnya, Ini Manfaatnya

Surat Ar Rahman untuk Ibu Hamil dan Janin yang Dikandungnya, Ini Manfaatnya

Terkini | inews | Sabtu, 21 September 2024 - 06:30
share

JAKARTA, iNews.id - Surat Ar Rahman untuk ibu hamil bisa diamalkan kaum Muslimah saat menghadapi persalinan. Ibu hamil memang kerap mengalami kecemasan karena faktor perubahan hormon dalam tubuh. Karena itu, sangat dianjurkan untuk sering membaca Alquran terutama Surat Ar Rahman agar hati menjadi lebih tenang.

Surat Ar Rahman merupakan surat ke-55 dalam Alquran. Ar Rahman artinya "Yang Maha Pemurah". Surat ini termasuk surah Makkiyyah. Surat Ar Rahman mengajarkan kepada manusia dan jin untuk pandai-pandai bersyukur atas nikmat Allah.

Surat Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Quran. Sebagaimana Surat Yasin yang disebut sebagai hati Al-Quran, maka Ar-Rahman adalah pengantinnya Al-Quran. Setiap sesuatu punya hati. Pun setiap sesuatu punya pengantin. Dan pengantin Al-Quran adalah Surat Ar-Rahman, sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Kitab Syu’abul Iman

لكل شيء عروس وعروس القرآن الرحمن

Artinya: Segala sesuatu punya pengantin. Dan pengantin Al-Quran adalah Surat Ar-Rahman. (HR. Baihaqi).

Ustaz Abdul Somad mengatakan, dalam Surat Ar Rahman ini disebutkan ada 31 ayat yang menyatakan Fabiayyi Alaaa Irobbikumaa Tukadzibaan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?"

Ayat tersebut mengandung arti agar manusia untuk mensyukuri atas semua nikmat yang telah Allah berikan.

Salah satu fungsi Alquran yakni, Asy-Syifa yang berarti penyembuh. Al Quran memang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW untuk mengobati penyakit hati manusia. 

Untuk itu, saat manusia merasa mempunyai penyakit yang berkaitan dengan hati, misalnya saja iri, kecewa, sedih, dan sebagainya dianjurkan untuk membaca atau mendengarkan murattal Alquran. 

Membaca ayat suci Alquran, Insya Allah dapat meringankan bahkan menghilangkan penyakit-penyakit tersebut.

Dalam Surat Al Isra ayat 82, Allah SWT berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Isra : 82)

Tak terkecuali bagi ibu hamil. Sebab, ibu hamil terlebih yang sudah memasuki hamil tua pasti akan mengalami kecemasan. Karena itu, dianjurkan untuk membaca Al Quran, Surat Ar Rahman.

Ada banyak manfaat membaca Surat Ar Rahman bagi ibu hamil, salah satunya menghilangkan kecemasan. selain itu, menambah rasa syukur kepada Allah dan meningkatkan keimanan.

Dilansir dari laman poltekkespalembang.ac.id, hasil penelitian terhadap ibu hamil yang mendengarkan murattal Surat Ar Rahman didapati ada penurunan kecemasan yang signifkan dibandingkan sebelum mendengarkan Surat Ar Rahman.

Hasil ini menunjukkan bahwa intervensi terapi murottal Alquran Surah Ar-Rahman terhadap kecemasan ibu hamil trimester III memberikan hasil yang positif. 

KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual & Tradisi islam Jawa menuturkan, sebagai bentuk tawakal dan kepasrahan, sebaiknya saat-saat menjelang kelahiran diisi dengan memperbanyak bacaan Alquran, istighfar dan bersholawat untuk Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim alaihisalam (sholawat Ibrahimiyah).

Berikut bacaan Surat Ar Rahman lengkap ayat 1-78 untuk ibu hamil dan artinya.

Surat Ar Rahman untuk Ibu Hamil

 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. اَلرَّحْمٰنُۙ 

Latin:  Ar-raḥmaan 
Artinya: (Allah) Yang Maha Pengasih, 

2. عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ 

'allamal-qur`aan 
Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. 

3. خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ 

khalaqal-insaan 
Dia menciptakan manusia, 

4. عَلَّمَهُ الْبَيَانَ 

'allamahul bayaan 
Mengajarnya pandai berbicara. 

5. اَلشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍۙ 

asy syamsu wal qamaru biḥusbaan 
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan, 

6. وَّالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ 

wan najmu wasy syajaru yasjudaan 
Dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya).

7. وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ 

was-samaa`a rafa'ahaa wa waḍha'al-miizaan 
Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan,

8. اَلَّا تَطْغَوْا فِى الْمِيْزَانِ 

allaa taṭghau fil-miizaan 
Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu, 

9. وَاَقِيْمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلَا تُخْسِرُوا الْمِيْزَانَ 

wa aqiimul wazna bil qisṭhi wa laa tukhsirul-miizaan 
dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu. 

10. وَالْاَرْضَ وَضَعَهَا لِلْاَنَامِۙ 

wal arḍha waḍha'ahaa lil anaam 
Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya), 

11. فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّالنَّخْلُ ذَاتُ الْاَكْمَامِۖ 

Fiihaa faakihatuw wan nakhlu dzaatul akmaam 
di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, 

12. وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُۚ 

Wal ḥabbu Dzul'aṣfi warraiḥaan 
dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. 

13. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

14. خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ 

khalaqal insaana min ṣhalṣhaaling kal-fakhkhaar 
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, 
15. وَخَلَقَ الْجَاۤنَّ مِنْ مَّارِجٍ مِّنْ نَّارٍۚ 

wa khalaqal-jaanna mim maarijim minnaar 
dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. 

16. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

17. رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ وَرَبُّ الْمَغْرِبَيْنِۚ 

rabbul masyriqaini wa rabbul maghribaiin 
Tuhan (yang memelihara) dua timur dan Tuhan (yang memelihara) dua barat. 

18. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

19. مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ 

marajal baḥraini yaltaqiyaan 
Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, 

20. بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ 

bainahumaa barzakhul la yabghiyaan 
di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. 

21. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

22. يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُۚ 

yakhruju min humal-lu`lu`u wal marjaan
Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. 

23. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

24. وَلَهُ الْجَوَارِ الْمُنْشَاٰتُ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِۚ 

wa lahul jawaaril munsya`aatu fil baḥri kal a'laam 
Milik-Nyalah kapal-kapal yang berlayar di lautan bagaikan gunung-gunung. 

25. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

Fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

26. كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ 

kullu man 'alaihaa faan 
Semua yang ada di bumi itu akan binasa, 

27. وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ 

wa yabqaa waj hu rabbika dzul-jalaali wal ikraam 
tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. 

28. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

29. يَسْـَٔلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ 

yas`aluhụ man fis samaawaati wal-arḍh, kulla yaumin huwa fii sya`n 
Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. 

30. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

31. سَنَفْرُغُ لَكُمْ اَيُّهَ الثَّقَلٰنِۚ

Sanafrughu lakum ayyuhats tsaqalaan 
Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai (golongan) manusia dan jin!

32. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

33. يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ 

yaa ma'syaral jinni wal ingsi inistaṭa'tum an tanfudzụu min aqṭhaaris-samaawaati wal arḍhi fangfudzụ, laa tangfudzụna illaa bisulṭhaan Wahai golongan jin dan manusia!

Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). 

34. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

35. يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّنْ نَّارٍۙ وَّنُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِۚ 

yursalu 'alaikumaa syuwaaẓum min naariw wa nukḥaasun fa laa tantaṣiraan
Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya). 

36. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

37. فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِۚ 

fa idzansyaqqatis-samaa`u fa kaanat wardatang kaddihaan Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak. 

38. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

39. فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَنْ ذَنْۢبِهٖٓ اِنْسٌ وَّلَا جَاۤنٌّۚ 

fa yauma`idzil laa yus`alu 'an dzambihii insuw wa laa jaann Maka pada hari itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya. 

40. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

41. يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَالْاَقْدَامِۚ 

yu'raful mujrimụna bisiimaahum fa yu`khadzu bin-nawaaṣaa wal-aqdaam 
Orang-orang yang berdosa itu diketahui dengan tanda-tandanya, lalu direnggut ubun-ubun dan kakinya.

42. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

43. هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُوْنَۘ 

haadzihii jahannamullatii yukadzdzibu bihal-mujrimụn
Inilah neraka Jahanam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa. 

44. يَطُوْفُوْنَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيْمٍ اٰنٍۚ 

yaṭụfụna bainahaa wa baina ḥamiimin aan 
Mereka berkeliling di sana dan di antara air yang mendidih. 
45. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

46. وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِۚ 

wa liman khoofa maqooma rabbihii jannataan
Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. 

47. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

48. ذَوَاتَآ اَفْنَانٍۚ 

Dzawaataa afnaan
kedua surga itu mempunyai aneka pepohonan dan buah-buahan.

49. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

50. فِيْهِمَا عَيْنٰنِ تَجْرِيٰنِۚ 

fiihimaa 'ainaani tajriyaan 
Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang memancar.

51. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

52. فِيْهِمَا مِنْ كُلِّ فَاكِهَةٍ زَوْجٰنِۚ 

Fiihimaa ming kulli faakihatin zaujaan

Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang berpasang-pasangan. 

53. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

54. مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى فُرُشٍۢ بَطَاۤىِٕنُهَا مِنْ اِسْتَبْرَقٍۗ وَجَنَا الْجَنَّتَيْنِ دَانٍۚ 

Muttaki`iina 'alaa furusyim baṭhoo`inuhaa min istabraq, wa janal jannataini daan
Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutera tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat. 

55. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

56. فِيْهِنَّ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِۙ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ 

Fiihinna qaaṣiraatuṭh-ṭharfi lam yaṭhmits-hunna insung qablahum wa laa jaann
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin sebelumnya. 

57. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

58. كَاَنَّهُنَّ الْيَاقُوْتُ وَالْمَرْجَانُۚ 

ka`annahunnal-yaaqụtu wal-marjaan
Seakan-akan mereka itu permata yakut dan marjan.

59. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

60. هَلْ جَزَاۤءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا الْاِحْسَانُۚ

hal jazaa`ul-iḥsaani illal-iḥsaan
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). 
61. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

62. وَمِنْ دُوْنِهِمَا جَنَّتٰنِۚ 

wa min dụunihimaa jannataan
Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.

63. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۙ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan, 

64. مُدْهَاۤمَّتٰنِۚ 

mud-haammataan 
kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. 

65. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

66. فِيْهِمَا عَيْنٰنِ نَضَّاخَتٰنِۚ 

Fiihimaa 'ainaani naḍhḍhookhataan
Di dalam keduanya (surga itu) ada dua buah mata air yang memancar.

67. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

68. فِيْهِمَا فَاكِهَةٌ وَّنَخْلٌ وَّرُمَّانٌۚ 

Fīhimaa faakihatuw wa nakhluw wa rummaan
Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, kurma dan delima. 
69. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? 

70. فِيْهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌۚ 

Fiihinna khairaatun ḥisaan
Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita. 

71. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

72. حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ 

Kḥụurum maqṣụraatun fil-khiyaam
Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah.

73. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

74. لَمْ يَطْمِثْهُنَّ اِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَاۤنٌّۚ 

Lam yaṭhmits-hunna insung qablahum wa laa jaann
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya. 

75. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan 
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

76. مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَّعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍۚ 

Muttaki`iina 'alaa rafrafin khuḍriw wa 'abqariyyin ḥisaan Mereka bersandar pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. 

77. فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِۚ 

fa bi`ayyi aalaa`i rabbikumaa tukadzdzibaan
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

78. تَبٰرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِ 

tabaarakasmu rabbika dzil-jalaali wal-ikraam
Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

Demikian Surat Ar Rahman ayat 1-78 lengkap terjemahan Indonesia yang bisa diamalkan bagi ibu hamil.

Wallahu A'lam

Topik Menarik