5 Desa di Bangkalan Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Nomor 3 Pengunjung Datang Bisa Merinding 

5 Desa di Bangkalan Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Nomor 3 Pengunjung Datang Bisa Merinding 

Travel | inews | Rabu, 4 September 2024 - 09:31
share

JAKARTA, iNews.id - Desa di Bangkalan sangat menarik untuk dieksplorasi. Bangkalan merupakan kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Kabupaten ini dikenal sebagai pintu gerbang Pulau Madura karena terhubung langsung dengan Surabaya melalui Jembatan Suramadu, yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Bangkalan memiliki berbagai potensi wisata, budaya, dan kuliner. Beberapa tempat wisata yang terkenal di antaranya adalah Pantai Siring Kemuning, Bukit Jaddih, hingga Mercusuar Sembilangan. Selain itu, Bangkalan juga memiliki tradisi budaya, seperti Karapan Sapi, yang merupakan perlombaan sapi yang sangat populer di Madura.

Bagi yang ingin kulineran, Bangkalan menawarkan berbagai makanan khas Madura seperti sate Madura, nasi serpang, dan rujak cingur. Kabupaten ini juga dikenal sebagai penghasil garam dan tembakau.

Namun, di balik destinasi yang populer di Bangkalan, ada beberapa desa menakjubkan yang harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Desa-desa ini menyimpan keunikan yang belum diketahui banyak wisatawan.

Penasaran, di mana saja desa-desa tersebut? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (4/9/2024).

Desa di Bangkalan

1. Desa Jaddih

Desa pertama yang harus dikunjungi saat berada di Bangkalan adalah Desa Jaddih yang terletak di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Desa ini dikenal terutama karena Bukit Jaddih, kawasan wisata alam yang unik dan menakjubkan. Bukit Jaddih adalah area bekas tambang kapur yang kini menjadi objek wisata populer. Bukit ini memiliki pemandangan tebing-tebing kapur yang indah dengan warna putih bersih yang mencolok. Di beberapa bagian bukit, terdapat kolam-kolam alami berwarna biru yang terbentuk dari bekas galian tambang, menambah daya tarik tempat ini. Selain itu, terdapat juga Gua Potte yang merupakan salah satu gua bersejarah di kawasan ini.

Anda yang berkunjung ke Desa Jaddih dapat menikmati pemandangan yang eksotis dan memanfaatkan tempat ini untuk berfoto. Selain itu, Desa Jaddih masih mempertahankan suasana perdesaan yang asri dan tradisional, dengan masyarakatnya yang sebagian besar masih menjalani kehidupan sehari-hari sebagai petani dan penambang kapur.

2. Desa Buduran

Desa Buduran berlokasi di Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Desa ini merupakan salah satu dari banyak desa di Madura yang mempertahankan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang kuat. Kecamatan Arosbaya terkenal dengan beberapa objek wisata alam dan budaya, termasuk Arosbaya Hill (Bukit Kapur Arosbaya) yang serupa dengan Bukit Jaddih, namun lebih memiliki nuansa sejarah karena adanya bekas tambang batu kapur yang sudah ada sejak zaman kolonial.

Desa Buduran, seperti banyak desa lain di Madura, didominasi oleh masyarakat yang bekerja di sektor pertanian dan perdagangan. Penduduk desa ini umumnya sangat menjaga tradisi dan adat istiadat yang sudah turun-temurun. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Desa Buduran masih sangat erat dengan budaya Madura yang kental, baik dalam bahasa, pakaian tradisional, maupun upacara adat.

Berada di desa ini, Anda juga bisa singgah ke Kompleks situs Makam Aermata Ebhu. Kompleks makam ini berada di wilayah perbukitan dengan luas kurang lebih 8.000 meter persegi. Adapun kompleks makam ini merupakan makam para bangsawan Madura dari Wangsa Cakraningrat. Selain komplek pemakaman, Makam Aermata Ebhu juga memiliki sumber mata air yang dipercaya masyarakat dapat sembuhkan penyakit.

3. Desa Sumber Pocong

Desa Sumber Pocong berlokasi di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Meskipun namanya terdengar menyeramkan, Desa Sumber Pocong sebenarnya memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menarik untuk dikenal lebih jauh. Nama "Sumber Pocong" berasal dari mata air (sumber) yang ada di desa ini. Menurut cerita rakyat setempat, dulunya ada kejadian mistis terkait penampakan pocong di area mata air tersebut, yang akhirnya menjadi asal mula nama desa ini. Namun, terlepas dari cerita mistis ini, Desa Sumber Pocong adalah desa yang tenang dan damai dengan kehidupan masyarakat yang masih sangat kental dengan budaya Madura.

Secara umum, Desa Sumber Pocong dikenal dengan kehidupan masyarakat yang agraris, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Desa ini juga memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat khas Madura yang masih dijaga dan dilestarikan oleh penduduknya. Bagi yang tertarik dengan kebudayaan lokal atau ingin melihat kehidupan perdesaan Madura yang autentik, Desa Sumber Pocong bisa menjadi salah satu tujuan yang menarik untuk dikunjungi. Namun, pengunjung sebaiknya menghormati kepercayaan dan adat istiadat setempat, terutama jika mendengar atau berinteraksi dengan cerita-cerita mistis yang menjadi bagian dari identitas desa ini.

4. Desa Sukolilo

Desa Sukolilo berlokasi di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Desa ini menjadi lebih dikenal karena letaknya yang strategis di dekat Jembatan Suramadu, jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dengan Kota Surabaya di Pulau Jawa. Hal ini menjadikan Desa Sukolilo sebagai salah satu titik penting di Kabupaten Bangkalan, terutama dalam konteks transportasi dan aksesibilitas.

Secara geografis, Desa Sukolilo memiliki pemandangan yang menarik, dengan sebagian wilayahnya yang masih berupa lahan pertanian dan perkampungan tradisional, memberikan suasana yang tenang dan khas perdesaan Madura. Desa ini juga menjadi salah satu contoh desa yang mengalami perubahan dan perkembangan akibat keberadaan Jembatan Suramadu, yang membawa pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Di Desa Sukolilo, seperti di banyak desa di Madura, masyarakatnya masih memegang teguh tradisi dan adat istiadat lokal. Kehidupan sosial di desa ini diwarnai oleh kegiatan-kegiatan budaya dan keagamaan yang rutin dilaksanakan, mencerminkan kehidupan masyarakat Madura yang religius dan berbudaya. Selain itu, Desa Sukolilo juga dapat menjadi titik awal bagi wisatawan yang ingin menjelajahi lebih jauh Kabupaten Bangkalan, dengan akses yang mudah menuju berbagai objek wisata lain di Madura, seperti pantai, bukit kapur, dan situs budaya lainnya.

Desa ini juga memiliki Pantai Goa Petapa yang menghadap Jembatan Suramadu. Berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Jembatan Suramadu di Madura. Seperti namanya, pantai berpasir putih ini memiliki gua yang konon dulunya digunakan untuk pertapaan. Selain bisa bermain di bibir pantai, Pantai Goa Petapa juga tersedia area bermain untuk anak-anak.

5. Desa Daleman

Desa Daleman berlokasi di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Seperti banyak desa di Madura, Desa Daleman memiliki karakteristik perdesaan yang kental dengan budaya dan tradisi lokal. Masyarakat di Desa Daleman sebagian besar bekerja di sektor pertanian, peternakan, dan kerajinan tangan, yang merupakan mata pencaharian utama di daerah ini.

Kecamatan Galis, tempat Desa Daleman berada, dikenal sebagai daerah yang subur dengan tanah yang cocok untuk pertanian. Selain itu, wilayah ini juga memiliki berbagai kegiatan budaya dan tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Dalam kehidupan sehari-hari, penduduk Desa Daleman menjalankan aktivitas mereka dengan menjaga adat istiadat Madura yang telah turun-temurun, seperti dalam acara-acara keagamaan, pernikahan, dan kegiatan sosial lainnya.

Desa Daleman juga dikenal dengan suasana perdesaan yang asri dan tenang, dengan pemandangan sawah dan ladang yang menghijau, memberikan pengalaman yang damai bagi siapa saja yang berkunjung. Di desa ini juga terdapat Wisata Bukit Lampion Beramah (BLB) yang belakangan sedang viral. Menawarkan pemandangan bagus dan cocok untuk berswafoto. Selain memiliki latar pemandangan hijau alami khas dataran tinggi, wisata alam ini dihiasi dekorasi lampion warna-warni. Selain itu, Bukit Lampion Beramah juga dilengkapi fasilitas lainnya, seperti area outbound, gazebo, rumah pohon, hingga warung yang membuat pengunjung semakin betah.

Itulah seputar Desa di Bangkalan yang harus dikunjungi minimal sekali seumur hidup. Desa-desa ini memiliki pemandangan yang masih alami, cocok untuk membuat pengunjung merasakan ketenangan. Selamat berkunjung!

Topik Menarik