Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman, Kerumunan Orang Desa Dibom Jadi Kawah Besar

Trump Unggah Video Serangan AS di Yaman, Kerumunan Orang Desa Dibom Jadi Kawah Besar

Global | sindonews | Sabtu, 5 April 2025 - 06:19
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membagikan rekaman pada hari Jumat (4/4/2025) tentang apa yang disebutnya sebagai serangan terhadap personel Houthi di Yaman.

Video tersebut, yang tampaknya direkam pesawat nirawak, memperlihatkan puluhan orang berdiri dalam bentuk oval di daerah pedesaan.

Satu rudal jatuh dari langit, menyebabkan ledakan dan meninggalkan kawah besar. Dua kendaraan dan tidak ada mayat yang terlihat setelahnya.

Artinya, jasad orang-orang itu hancur berkeping-keping tanpa tersisa apapun selain kawah.

"Orang-orang Houthi ini berkumpul untuk menerima instruksi tentang serangan. Ups, tidak akan ada serangan oleh orang-orang Houthi ini!" tulis presiden. "Mereka tidak akan pernah menenggelamkan kapal kita lagi!"

Beberapa orang dengan cepat menyatakan secara daring bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah warga sipil yang berpartisipasi dalam pertemuan suku dan mengunggah foto-foto pertemuan serupa di Yaman di masa lalu.

Orang-orang Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kotanya, Sanaa.

Kelompok bersenjata tersebut telah menyerang kapal-kapal dagang di Selat Bab-el-Mandeb di lepas Laut Merah dan menembakkan rudal balistik ke Israel sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

AS meningkatkan serangannya di Yaman bulan lalu, saat Trump berjanji memulihkan keselamatan navigasi di wilayah pelayaran yang vital itu.

“Serangan Anda harus dihentikan … Jika tidak, neraka akan menimpa Anda,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada bulan Maret.

Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa kelompok itu “tidak akan mengabaikan tugas keagamaan, moral, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina yang tertindas, terlepas dari akibatnya.”

AS merupakan pemasok senjata utama Israel yang digunakan untuk membantai lebih dari 50.500 warga Palestina di Gaza yang sebagian besar wanita dan anak-anak.

Topik Menarik