Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Gempa bumi hari Jumat (28/3/2025) di Myanmar terjadi di sepanjang Sesar Sagaing, patahan besar yang merupakan bagian dari struktur lempeng tektonik rumit di Dataran Tinggi Tibet.
Sesar tersebut terbentuk ketika anak benua India menabrak Asia puluhan juta tahun yang lalu.
Berikut ini berbagai fakta tentang Sesar Sagaing.
1. Dua Lempeng Tektonik Saling Bertabrakan
Sesar Sagaing adalah retakan di bumi yang memisahkan dua lempeng tektonik yang bergerak ke arah yang berlawanan.Lempeng-lempeng tersebut bergerak melewati satu sama lain dengan kecepatan 0,7 inci (18 mm) per tahun, jumlah pergerakan yang signifikan.
Jika Anda membangun pagar di sepanjang garis patahan ini, pagar tersebut akan bergeser ke arah yang berbeda dan akan berjarak 7 inci dalam 10 tahun.
Pergerakan tersebut merupakan tekanan yang terbentuk di sepanjang patahan dan dilepaskan setiap dekade atau lebih dalam gempa bumi besar.
Siapa Ernesto Muinuchi Kapinga? Kakek Asal Afrika yang Memiliki 16 Istri, 104 Anak, dan 144 Cucu
2. Gempa Bumi Terbesar di Myanmar pada Era Modern
Gempa bumi hari Jumat tentu saja merupakan gempa bumi terbesar yang melanda Myanmar sejak tahun 1946 dan kemungkinan besar merupakan gempa bumi terkuat di zaman modern.Gempa bumi tahun 1946 diperkirakan berkekuatan 7,6 hingga 7,7 skala Richter dan juga terjadi di sepanjang Sesar Sagaing.
Gempa bumi hari Jumat adalah gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter pertama atau lebih besar di Myanmar sejak tahun 1991, ketika gempa berkekuatan 7,0 skala Richter melanda sekitar 100 mil di utara gempa hari Jumat.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter melanda tepat di seberang perbatasan di China sekitar 200 mil di timur gempa bumi saat ini pada tahun 1988, menurut Survei Geologi AS. Gempa tersebut menewaskan 730 orang.
Terakhir kali terjadi gempa bumi di daratan dengan kekuatan sebesar itu adalah gempa bumi Turki tahun 2023, yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
3. Guncangan dan Kerugian Sama dengan Gempa di Turki
Gempa bumi Myanmar memiliki perkiraan guncangan dan kerugian yang sama dengan gempa bumi Turki pada saat itu.Survei Geologi Amerika Serikat memperingatkan gempa bumi Turki mengakibatkan sekitar 750.000 orang mengalami guncangan hebat; gempa bumi Myanmar mengakibatkan sekitar 800.000 orang mengalami guncangan hebat.
Yang penting, jumlah orang yang terpapar guncangan hebat dan parah (tingkat 8 dan 9) di Myanmar dua kali lipat lebih banyak, hampir 5 juta orang dibandingkan dengan 2,7 juta orang yang terkena gempa bumi Turki.