Keamanan Uni Eropa Bisa Hancur Tanpa Bekingan AS

Keamanan Uni Eropa Bisa Hancur Tanpa Bekingan AS

Global | sindonews | Kamis, 6 Maret 2025 - 00:53
share

Para pemimpin Uni Eropa khawatir bahwa arsitektur keamanan pasca-Perang Dunia II bisa hancur kapan saja tanpa dukungan Amerika Serikat (AS).

Itu diungkap majalah Politico, mengutip pejabat Eropa yang mengetahui situasi tersebut menjelang pertemuan puncak penting di Brussels.

Rasa ketidakpastian dan pesimisme di antara para pendukung Ukraina di Eropa semakin meningkat sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menghentikan semua pengiriman senjata ke Kyiv pada hari Senin.

“Pengeluaran pertahanan menjadi biaya tetap,” kata seorang diplomat Eropa kepada Politico, yang dilansir Kamis (6/3/2025).

“Kita telah mematikan matahari dan sekarang kita perlu membayar setiap hari untuk pemanas. Setiap hari Anda perlu membayar amunisi, setidaknya selama beberapa tahun, hingga Trump meninggal," ujarnya.

Pejabat tinggi di Uni Eropa, Inggris, dan Ukraina sebelumnya menyatakan frustrasi setelah Trump meluncurkan pembicaraan langsung dengan Rusia dan secara terbuka mencaci-maki Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang disebutnya sebagai "seorang diktator".

Menurut laporan Politico, beberapa pejabat dari negara-negara anggota Uni Eropa khawatir bahwa respons blok tersebut terhadap Trump bisa menjadi sangat salah.

Para diplomat juga dilaporkan memiliki kekhawatiran bahwa sekelompok pemimpin pro-Rusia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mampu menggagalkan dukungan untuk Ukraina.

Orban, serta Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, telah mendesak Brussels untuk menghentikan bantuan militer tanpa syarat ke Ukraina demi menemukan solusi diplomatik.

Laporan Politico lebih lanjut menyatakan Hongaria telah menentang dimasukkannya janji untuk memastikan pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina dalam pernyataan akhir dari pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa yang telah disiapkan.

Uni Eropa akan membahas langkah-langkah lebih lanjut untuk mendukung Ukraina dan meningkatkan pertahanan blok itu sendiri selama pertemuan penting di Brussels pada hari Kamis.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah meluncurkan rencana untuk menginvestasikan €800 miliar (USD863 miliar) dalam kemampuan militer negara anggota tersebut.

Sementara Rusia menyambut baik dimulainya kembali negosiasi langsung dengan AS, Moskow menekankan bahwa bantuan Barat tidak akan menghentikan pasukannya.

Topik Menarik