Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan

Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan

Global | sindonews | Minggu, 13 April 2025 - 02:04
share

Pejabat Jepang dan AS mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan melakukan patroli bersama di Okinawa menyusul kasus-kasus serangan seksual yang melibatkan prajurit AS.

Amerika Serikat memiliki sekitar 54.000 personel militer di Jepang, sebagian besar di Okinawa di selatan, dan perilaku mereka telah lama membuat marah penduduk setempat.

Operasi gabungan satu kali melalui daerah-daerah sibuk hingga dini hari berikutnya diusulkan oleh pihak AS.

“Patroli gabungan akan diadakan pada malam tanggal 18 April, dan mungkin ini adalah acara gabungan pertama sejak 1973,” kata seorang pejabat di prefektur Okinawa kepada AFP.

Gubernur Okinawa Denny Tamaki mungkin akan berpartisipasi, pejabat tersebut menambahkan.

Patroli tersebut mencerminkan “komitmen berkelanjutan kami terhadap kemitraan, akuntabilitas, dan rasa saling menghormati”, kata Roger Turner, komandan jenderal Pasukan Ekspedisi Marinir III dan Koordinator Wilayah Okinawa.

“Dengan bekerja berdampingan dengan rekan-rekan Jepang kami, kami memperkuat standar bersama dan berkontribusi pada keselamatan dan kepercayaan yang penting bagi kekuatan aliansi AS-Jepang,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Aturan tentang cara menangani kejahatan yang dilakukan oleh personel militer AS ditetapkan dalam Perjanjian Status Pasukan Jepang-AS.

Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengatakan ketika ia menjabat pada bulan Oktober bahwa ia ingin meninjaunya.

Pemerkosaan berkelompok terhadap seorang gadis berusia 12 tahun oleh tiga tentara AS di Okinawa pada tahun 1995 memicu reaksi keras, dengan seruan untuk memikirkan kembali pakta tahun 1960 yang mengizinkan Amerika Serikat untuk menempatkan tentara di Jepang.

Pada bulan Maret tahun lalu, jaksa penuntut di Okinawa mendakwa seorang tentara AS berusia 25 tahun karena diduga menyerang seorang gadis di bawah usia 16 tahun, menurut media lokal dan juru bicara pemerintah.

Dan beberapa hari setelah kasus itu muncul pada bulan Juni, terungkap pula kasus lain bahwa seorang anggota Korps Marinir AS berusia 21 tahun telah didakwa melakukan pemerkosaan.

Patroli gabungan itu juga dilakukan saat Tokyo dan Washington melanjutkan upaya untuk memperkuat aliansi mereka, sebagian sebagai respons terhadap peningkatan kekuatan militer China.

Topik Menarik